Sabtu 17 Oct 2020 20:53 WIB

Rem Blong, Truk Tabrak Rangkaian KA Babaranjang

Sopir truk selamat karena melompat sebelum tabrakan.

Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/Jafkhairi
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Satu truk bermuatan semen menabrak rangkaian kereta api angkutan batubara ( KA Babaranjang) di perlintasan sebidang KM 6+9 Blokpos GR Jalan Ki Agus Anang, Garuntang, Bandar Lampung pada Sabtu. Penyebab kecelakaan itu diduga karena rem truk bernomor polisi BE 9137 Y ini mengalami blong atau gagal berfungsi.

Manager Humas PT KAI Divre IV Tanjungkarang Jaka Jarkasih mengatakan bahwa awalnya truk tersebut melaju dari arah Jalan By Pass Soekarno Hatta, kemudian sudah berhenti di JPL (jalur kereta) berjarak 50 meter. Namun dikarenakan kondisi jalan yang menurun maka truk tersebut langsung meluncur ke arah rangkaian KA Babaranjang.

Baca Juga

"Sopir truk dalam kejadian ini selamat, karena saat mobilnya menurun dia langsung lompat. Kereta api ini dalam keadaan kosong tanpa muatan. Untuk perkembangan, akan dikabari lebih lanjut," katanya dalam keterangan resminya.

Menurutnya, status JPL tersebut dijaga dengan hasil swadaya masyarakat sekitar.

Selain itu, pihak PT. KAI akan segera menuntut ganti rugi terhadap sopir maupun pihak perusahaan pemilik truk tersebut.

"Kejadian ini mengakibatkan empat gerbong kereta anjlok dan patah bagian roda. Akibat kejadian ini, nilai kerugian PT KAI masih dalam penghitungan," katanya

Akibat kejadian ini juga, tembok-tembok rumah warga ada yang remuk karena benturan keras dari tabrakan tersebut. Truk sendiri dalam keadaan ringsek total.

Sebelumnya, PT KAI Divre IV Tanjungkarang menyebutkan mulai Januari sampai awal Oktober 2020 tidak ada kecelakaan terjadi di perlintasan kereta api di wilayah Lampung karena masyarakat setempat mulai sadar akan bahaya menerobos palang pintu perlintasan.

"Sampai dengan awal Oktober, nihil kasus kecelakaan di jalur perlintasan kereta. Semoga sampai dengan akhir 2020 tetap nol kasus," kata Deputi EVP PT KAI Divre IV Tanjungkarang Teguh Imam Santoso, di Bandarlampung, Sabtu.

Menurutnya, menurunnya angka kecelakaan disebabkan masyarakat makin sadar akan bahaya menerobos palang pintu perlintasan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement