Sabtu 17 Oct 2020 15:51 WIB

Erdogan Kritik Penangguhan Ekspor Senjata oleh Kanada

Erdogan sebut penghentian ekspor tak sejalan dengan semangat aliansi.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Foto: EPA-EFE/TURKISH PRESIDENT PRESS OFFICE
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

REPUBLIKA.CO.ID  ISTANBUL -- Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan kepada Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau bahwa penangguhan Kanada atas ekspor beberapa teknologi drone tidak sejalan dengan semangat aliansi. Kanada menangguhkan ekspor beberapa teknologi drone ke Turki awal bulan ini.

Penangguhan peralatan itu menyusul dugaan senjata Kanada yang diekspor ke Turki dipakai oleh pasukan Azeri yang terlibat dalam pertempuran dengan Armenia.

Baca Juga

Kantor Kepresidenan Turki mengatakan, dalam panggilan telepon pada Jumat (16/10), Erdogan dan Trudeau membahas peningkatan hubungan dan peningkatan perdagangan bilateral. Mereka juga berbicara tentang mengatasi masalah terkait kerja sama di sektor pertahanan.

"Selama panggilan telepon, Presiden Tayyip Erdogan mengatakan penangguhan Kanada atas ekspor beberapa barang militer ke Turki karena konflik Azerbajian-Armenia telah bertentangan dengan semangat aliansi," kata kantor kepresidenan, dilansir di Reuters, Sabtu (17/10).

Turki dan Kanada adalah anggota NATO. Menyusul pengumuman Kanada, Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan penangguhan menunjukkan standar ganda.

Ekspor militer Turki ke sekutunya, Azerbaijan, telah meningkat enam kali lipat tahun ini, dengan penjualan drone dan peralatan militer lainnya meningkat menjadi 77 juta dolar AS bulan lalu saja sebelum pertempuran pecah di wilayah Nagorno-Karabakh.

Kelompok kontrol senjata Kanada, Project Plowshares, mengatakan video serangan udara yang dirilis oleh Azerbaijan menunjukkan drone tersebut telah dilengkapi dengan sistem pencitraan dan penargetan yang dibuat oleh L3Harris Wescam, unit L3Harris Technologies Inc.

Ankara mengatakan pihaknya berdiri kokoh di samping sekutu dekatnya. Azerbaijan, dalam konflik Nagorno-Karabakh.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement