Sabtu 17 Oct 2020 05:52 WIB

Kiat Menjaga Kepercayaan Pasar Otomotif di Masa Pandemi

Penjualan kendaraan baru Daihatsu sejak Juni terus merangkak naik hingga September

Layanan bengkel resmi menjadi sarana menjaga kepercayaan konsumen untuk mendapatkan layanan yang bermutu.
Foto: dok Daihatsu
Layanan bengkel resmi menjadi sarana menjaga kepercayaan konsumen untuk mendapatkan layanan yang bermutu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Meski masalah relaksasi pajak nol persen bagi kendaraan baru masih belum menemui kepastian, namun kalangan industri otomotif yakin apapun keputusan yang diambil pemerintah sudah mempertimbangkan aspek seluruhnya untuk jangka panjang. 

Seperti penjualan mobil bekas, pajak kendaraan, leasing dan industri otomotif terkait lainnya akan terkena dampak apapun kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Sebuah Industri otomotif mempertahankan pangsa pasar juga membutuhkan stamina yang kuat. Termasuk keberhasilan pemasaran sebuah produk tentunya ditentukan banyak faktor tidak hanya strategi pemasaran yang tepat. "Sebagai produk yang sudah dipercaya kami berupaya menanamkan rasa peace of mind bagi konsumen," kata Hendrayadi Lastiyoso, Marketing and Customer Relations Division Head PT Astra International – Daihatsu Sales Operation (AI-DSO), Kamis (15/10).

Hal itu diwujudkan dengan banyaknya bengkel resmi dan penjualan suku cadang Daihatsu di pengecer. Hal ini memudahkan konsumen dimanapun untuk memperoleh suku cadang yang dibutuhkan. Setelah merebaknya wabah Covid-19, pola pelayanan juga disesuaikan dengan sistem digital yang membuat Daihatsu tetap menjadi pilihan utama masyarakat. 

Menurut Hendrayadi penjualan kendaraan baru sejak Juni terus merangkak naik hingga September. Namun, pemberlakuan PSBB dan rencana pajak nol persen bagi kendaraan baru  sedikit mempengaruhi pasar otomotif dalam negeri.  Hingga September 2020, penjualan otomotif nasional masih mengalami kondisi pasang-surut dan belum menunjukkan pergerakan kenaikan secara signifikan di tengah kondisi pandemi Covid-19. 

Secara nasional, sejak awal tahun hingga YTD Sep-2020, capaian whole sales ada di kisaran 372 ribu unit dan retail sales sekitar 407 ribu unit. Melihat data YTD Sep-2020, capaian whole sales Daihatsu secara total mencapai 69.182 unit dengan peningkatan market share menjadi 18,6 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 17,6 persen.

Terkait retail sales, penjualan Daihatsu year to date September 2020 mencapai 73.488 unit dengan peningkatan market share menjadi 18 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 16,8 persen. Secara bulanan, whole sales Daihatsu meningkat menjadi 11.204 unit pada September 2020, atau naik sekitar 68 persen dari yang sebelumnya sebesar 6.651 unit pada Agustus 2020. Pada retail sales, di September 2020 tercatat sebanyak 7.721 unit, atau naik sekitar 23% dibandingkan bulan Agustus 2020 lalu sebesar 6.300 unit.

Kebijakan merangsang pasar otomotif dengan berbagai seperti yang dilakukan di Malaysia, Thailand dan sejumlah negara lain diakui menarik, namun hal itu belum tentu sesuai bila diterapkan di Tanah Air. Kondisi pasar 2021 sendiri masih dilanda ketidakpastian karena masih melihat perkembangan saat ini.   "Kepemilikan mobil di Indonesia masih rendah dibanding pasar ASEAN, selama makro ekonomi bagus, sosial ekonomi baik, pasar Indonesia menjanjikan untuk naik," katanya. 

Daihatsu  juga terus berusaha mendekatkan diri kepada pelanggan di tengah keterbatasannya akibat pandemi Covid-19, khususnya kawula muda dengan menyelenggarakan kembali kompetisi modifikasi secara virtual melalui Daihatsu Dress Up e-Challenge (DDeC) 2020. Kompetisi modifikasi ini siap menantang para modifikator di seluruh Indonesia secara virtual dan mulai pada 25 Oktober – 4 Desember 2020. Berbeda dari sebelumnya, Daihatsu Dress Up e-Challenge tahun ini diselenggarakan secara nasional, yang dibagi menjadi 4 regional meliputi area Sumatera, Kalimatan, Sulawesi, Jawa dan Bali

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement