Sabtu 17 Oct 2020 06:33 WIB

Adab di Tempat Pemandian

Di dalam pemandian terdapat tugas-tugas yang sunnah dan wajib.

Adab di Tempat Pemandian. Pemandian Sultan Amir Ahmad di Kashan, Iran.
Foto: Wikipedia
Adab di Tempat Pemandian. Pemandian Sultan Amir Ahmad di Kashan, Iran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidaklah apa-apa untuk masuk ke tempat pemandian. Para sahabat Rasulullah SAW masuk ke tempat-tempat pemandian Syam dan sebagian mereka berkata, "Sebaik-baik rumah adalah rumah pemandian; menyucikan badan dan menyucikan orang banyak." Peristiwa ini diriwayatkan dari Abu ad-Darda' ra dan Abu Ayyub al-Anshari ra.

Tetapi, sebagian mereka juga berkata, "Seburuk-buruk rumah adalah rumah pemandian; menampakkan aurat dan menghilangkan malu." Perkataan ini mengungkapkan bahayanya. Sedangkan perkataan sebelumnya mengungkapkan faedahnya, dan tidaklah apa-apa untuk mengambil faedahnya sambil menghindari bahayanya.

Baca Juga

Tetapi, di dalam kamar mandi terdapat tugas-tugas yang sunnah dan wajib. Orang yang mandi mempunyai dua kewajiban terhadap aurat pribadi dan dua kewajiban terhadap aurat orang lain.

Adapun dua kewajiban terhadap aurat pribadi adalah menjaganya dari pandangan orang lain dan menjaganya dari sentuhan orang lain. Karena itu, bukankah seseorang (lebih baik) menjalankan urusan aurat dan membersihkan kotorannya dengan tangan sendiri? Dan melarang tukang gosok untuk menyentuh paha serta area antara pusar dan bagian bawah perut tempat tumbuh rambut.

Sedangkan dua kewajiban terhadap aurat orang lain yaitu menutup penglihatannya terhadap aurat orang lain dan menahan tersingkapnya aurat orang lain, karena usaha menahan tersingkapnya aurat itu wajib. Dan ia wajib mengingatkan itu serta tidak boleh menjelek-jelekkan.

Imam Al-Ghazali dalam Saripati Ihya Ulumiddin mengatakan sunnah mandi, antara lain niat. Niat itu, yaitu tidak masuk ke pemandian untuk maksud dunia dan tidak mencampurnya dengan tujuan hawa nafsu.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement