Jumat 16 Oct 2020 19:57 WIB

Ini Alasan IBL Pertamax 2020 tak Dapat Diundur Lagi

IBL sudah merancang prosedur standar pertandingan sesuai protokol kesehatan.

Rep: Fitrianto/ Red: Israr Itah
Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah, usai melakukan penandatangan nota kesepahaman penyelenggaraan olahraga aman Covid-19 dengan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), Kamis (17/9) secara virtual.
Foto: dok. IBL
Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah, usai melakukan penandatangan nota kesepahaman penyelenggaraan olahraga aman Covid-19 dengan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), Kamis (17/9) secara virtual.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen IBL memutuskan tidak melanjutkan IBL Pertamax 2020 setelah penjadwalan pada 13-27 Oktober urung terlaksana akibat terkenada perizinan kegiatan. Padahal, dari sisi persiapan, IBL sudah melakukannya dengan matang. IBL sudah merancang prosedur standar pelaksanaan pertandingan sesuai protokol kesehatan mengacu pada pencegahan penularan Covid-19.

IBL berkoordinasi intensif dengan Hotel Santika Kelapa Gading yang rencananya menjadi lokasi gelembung pertama di Indonesia untuk event olahraga. Di tempat ini, pemain dan staf seluruh tim berkumpul untuk melakoni pertandingan di Mahaka Arena yang masih berada dalam satu gedung.

“Kami pun telah mempersiapkan yang terbaik seperti persiapan sterilisasi seluruh area yang akan digunakan dan kami juga telah melakukan tes kesehatan pada karyawan kami yang rencana bertugas nantinya,” kata Reza Bovier, GM Hotel Santika Kelapa Gading dilansir dari laman IBL Indonesia, Jumat (16/10).

Perbasi juga mengetahui semua proses dan kendala yang dialami IBL. "Jika kembali dimundurkan namun masih dengan ketidakpastian, kami khawatir dengan kondisi klub dan pemain. Sebab kami juga harus menjaga momentum untuk musim berikutnya " tutur Ferry Jupri, manajer tim Amartha Hangtuah.

Kemungkinan terburuk ini sudah diketahui oleh klub-klub peserta IBL sejak awal. Saat rapat awal IBL merencanakan liga berlanjut pada Juni. Rencana itu harus mundur menjadi 4 September sebelum memutuskan dilanjutkan pada 13 Oktober. Pada akhirnya semua rencana itu tak bisa dieksekusi.

Dalam kesempatan terpisah, Ketua Umum PP Perbasi Danny Kosasih menerima pembatalan gelembung lanjutan Kompetisi IBL 2020. " Untuk menunda lagi juga susah di tengah ketidakpastian ini. IBL pun juga harus fokus pada persiapan musim depan," kata Danny. 

Ia juga mengingatkan akan laga kualifikasi FIBA Asia pada November yang pastinya membutuhkan pemain terbaik di Indonesia yang berlaga di IBL. Semua rangkaian ini, menurut Danny, saling berkaitan.

Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah menegaskan, sulit sekali bagi pihaknya untuk memundurkan jadwal. Sebab pada November, IBL harus sudah bersiap untuk musim kompetisi 2021. Sebab ada beberapa rangkaian program yang perlu dijalankan sebelum musim dimulai, seperti IBL Rookie dan IBL Draft.

"Yang juga terpenting adalah momentum persiapan kondisi fisik pemain perlu diperhatikan agar untuk memasuki musim baru dalam kondisi prima. Dengan situasi saat ini saja sebetulnya sudah mepet" kata Junas.

Tidak terselenggaranya kelanjutan kompetisi musim ini harus menjadi hikmah bagi semua. IBL kini memiliki standar lebih tinggi dalam pelaksanaan kompetisi musim depan. Junas menegaskan, IBL akan menjaga disiplin pada protokol kesehatan yang telah disusun untuk pencegahan Covid-19.

"Semoga pandemi segera berlalu dan kita kembali berjumpa di lapangan. Jangan lupa untuk tetap #SalingJaga," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement