Jumat 16 Oct 2020 17:58 WIB

Gunung Gede Pangrango Belum Dibuka untuk Pendakian

Pendakian Gunung Gede Pangrango ditutup sejak 10 September.

Wisatawan  berswafoto  di  Situ Gunung Suspension Bridge di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Kadudampit, Sukabumi, Selasa (19/6). Pendakian ke Gunung Gede Pangrango belum dipastikan kapan akan dibuka.
Foto: Republika.Iman Firmansyah
Wisatawan berswafoto di Situ Gunung Suspension Bridge di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Kadudampit, Sukabumi, Selasa (19/6). Pendakian ke Gunung Gede Pangrango belum dipastikan kapan akan dibuka.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Pengelola Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, masih menunggu arahan terkait pembukaan kembali pendakian. Gunung Gede dan Pangrango sudah ditutup untuk pendakian sejak tanggal 10 September 2020.

Humas TNGGP Poppy Oktadiani mengatakan, pihaknya masih menunggu arahan dari pemerintah pusat, terutama dari Dirjen  Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK)  untuk membuka kembali pendakian. Pihaknya sudah mengajukan surat permohonan izin beberapa wakt.

Baca Juga

"Belum bisa memastikan kapan pendakian akan dibuka," kata Poppy saat dihubungi Antara, Jumat, di Cianjur.

Selama penutupan, pengelola TNGGP terus melakukan evaluasi protokol kesehatan, termasuk berkordinasi dengan Gugus Tugas Covid-19 Cianjur. Bersama relawan, pihaknya juga melakukan pembersihan sampah di sepanjang jalur pendakian.

photo
Kawasan wisata Curug Sawer di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Kecamatan Kadudampit Kabupaten Sukabumi. - (Republika/Riga Nurul Iman)

"Selama penutupan, kami terus melakukan operasi sampah yang ada di sekitar jalur pendakian Gunung Gede Pangrango, sebagai upaya mengemballikan kelestarian dan keasrian taman nasional," katanya.

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango resmi ditutup pada Rabu (10/9) setelah beredar video di media sosial yang memperlihatkan jumlah pendaki mencapai ribuan orang. Jumlahnya melebihi kuota selama pandemi Covid-19 yang melarang pendakian hingga tercipta keramaian.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement