Jumat 16 Oct 2020 16:19 WIB

Klaster Pesantren di Karawang, Ratusan Santri Dites Swab

Awalnya sudah ada 218 bed, karena meningkat, ditambah menjadi 400 bed di rumah sakit.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas medis mengambil sample darah buruh saat tes diagnostik cepat COVID-19 di Karawang
Foto: Antara/M. Ibnu Chazar
Petugas medis mengambil sample darah buruh saat tes diagnostik cepat COVID-19 di Karawang

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG — Perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Karawang memunculkan klaster baru. Setelah peningkatan jumlah kasus positif Covid-19 di klaster industri, puluhan santri yang terkonfirmasi positif Covid-19 memunculkan klaster baru yakni klaster pesantren.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Karawang Fitra Hergyana mengatakan awal mula adanya klaster pesantren, setelah salah satu santri sakit dan mengecek kesehatannya di RSUD Karawang. Gejala yang dialami mirip seperti gejala Covid-19 secara umum. Lalu tim mengambil sampel uji usap (swab) dan hasilnya positif.

Fitra mengatakan adanya santri yang positif Covid-19 membuat pihaknya langsung melakukan pelacakan pada kontak erat di dua pesantren. Ratusan santri dan ustaz pun menjalan tes swab.

“Tracing pertama 43 swab hasil 26 positif. Yang kedua hari ini kita swab 60 dan hasilnya belum keluar. Total 103 yang diswab di dua pesantren,” kata Fitra saat dikonfirmasi Republika, Jumat (16/10).

Ia mengatakan adanya klaster pesantren ini merupakan yang kedua kalinya. Sebelumnya juga didapati ada klaster pesantren di daerah Telukjambe. Namun kali ini jumlahnya lebih banyak.

Oleh karena itu, ia mengimbau kepada para pengelola pondok pesantren, untuk melakukan dan melaksanakan protokol kesehatan dengan baik dan benar. Dinkes telah mengeluarkan panduan protokol kesehatan yang harus diterapkan di lingkungan pesantren.

Seperti rutin sterilisasi fasilitas pesantren seperti ruang belajar ataupun asrama dengan disinfektan, menyediakan sarana cuci tangan serta mewajibkan penggunaan masker di area pesantren. “Pesantren diimbau mengecek kesehatan santri dan ustaz secara rutin,” imbaunya.

Ia mengatakan jika ada kasus gejala seperti Covid-19 diminta untuk berkoordinasi dengan Dinkes Kabupaten Karawang. Pesantren juga bisa menyiapkan ruang isolasi sementara jika ada santri yang sakit sehingga tidak menularkan pada yang lainnya.

“Bagi santri juga ada protokol kesehatan untuk individu seperti menyiapkan keperluan pribadi untuk mandi, ibadah sendiri. Makan secara teratur dan tetap jaga jarak,” ujarnya.

Selain kasus penambahan tertinggi, Fitra juga mengatakan, jumlah pasien yang diisolasi maupun dirawat di rumah sakit rujukan paling tinggi dibandingkan sebelum-sebelumnya. Saat ini, terdapat 252 warga Karawang yang diisolasi dan dirawat di RS.

"Sebelumnya bed yang kita siapkan 218. Lalu karena tinggi kasus, ditambah lagi. Total 400-an bed disiapkan," katanya.

Data Satgas Penanganan Covid-19 di Karawang hingga Jumat (16/10) total konfirmasi positif sebanyak 1.073 orang, dengan rincian 258 orang masih dalam perawatan, dinyatakan sembuh 778 orang dan meninggal 37 orang. Pada Kamis (15/10) kemarin terdapat penambahan pasien positif Covid-19 cukup tinggi yakni 51 orang, dan pada Jumat (16/10) ini ada 27 pasien baru Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement