Jumat 16 Oct 2020 12:20 WIB

Swedia Cari Segala Upaya untuk Rekrut Perempuan Jadi Tentara

Swedia masih kesulitan untuk menciptakan tentara angkatan darat yang beragam

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Bendera Swedia. Swedia ingin lebih banyak perempuan jadi tentara angkatan darat
Foto: wikipedia
Bendera Swedia. Swedia ingin lebih banyak perempuan jadi tentara angkatan darat

REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Beberapa tahun terakhir Angkatan Darat Swedia ingin menciptakan lingkungan yang beragam, inklusif, dan setara. Mereka mempromosikan slogan 'kekuatan kami terdiri atas perbedaan', 'datang sebagai diri sendiri', dan 'kami tidak selalu berjalan lurus'.

Meningkatnya jumlah perempuan dinilai sebagai tahapan penting untuk 'mengatasi monopoli laki-laki' di militer. Tetapi walaupun sudah menghabiskan banyak anggaran untuk iklan dan kampanye, Angkatan Darat Swedia masih kesulitan mencapai target 20 persen perempuan tahun ini.

Baca Juga

Media Rusia Sputnik melaporkan sementara Angkatan Udara dan Angkatan Laut berhasil mencapai target mereka, Angkatan Darat masih berada di belakang. Terlepas dari tujuan yang ingin dicapai yaitu kesetaraan gender di Angkatan Bersenjata, perubahan itu berjalan cukup lambat. Salah satu kesulitannya karena jauh lebih banyak laki-laki yang ingin mengambil karir di militer.

"Bila kami gagal mendapatkan akses 100 persen populasi yang mungkin bisa kami raih, kami kehilangan kompetensi," kata komandan dan kepala perekrutan Angkatan Bersenjata Swedia Jenny Ström di stasiun radio Swedia Sveriges Radio, Kamis (16/10).

"Mereka tampaknya tidak terlalu tertarik menjadi tentara dan kami pikir hal ini disebabkan gambaran yang sedikit tidak benar mengenai realita yang sebenarnya," tambahnya.

Tujuan jangka panjang Angkatan Bersenjata Swedia adalah pada tahun 2025 mendatang perempuan 30 persen dari total kekuatan mereka. Sveriges Radio melaporkan demi meraih tujuan itu, militer Swedia mempertimbangkan untuk mengubah syarat perekrutan.

Militer Swedia juga sedang mencari cara untuk meningkatkan motivasi perempuan bergabung dengan angkatan bersenjata. Salah satu caranya mereka menggelar program ke sekolah-sekolah. Sebanyak 30 mantan anggota militer dikirim ke lembaga pendidikan untuk mengajak perempuan muda bergabung dengan militer.

"Di atas semuanya, saya pikir banyak yang memiliki gambar stereotipikal terhadap angkatan darat, bahwa sangat keras dan sulit dan dengan jargon yang keras, banyak yang percaya ini hanya untuk laki-laki besar yang kuat," kata mantan anggota militer Sofia Berglund di Sveriges Radio.

Tidak hanya perempuan militer Swedia juga membuka pintu bagi LGBT. Militer Swedia turut berpartisipasi dalam Parade Pride, sebuah acara untuk merayakan kesetaraan dan inklusivitas kelompok LGBT.

"Bagaimana mungkin negara paling setara di dunia, jumlah perempuan di angkatan pertahanannya hanya seperlima? Ini tidak dapat dipertahankan, pekerjaan kami untuk menjadi seperti negara yang kami bela akan terus berlanjut, pertahanan yang setara, pertahanan yang kuat," tulis Angkatan Darat di Facebook.  

Salah satu caranya dengan menurunkan standar fisik untuk rekrutan perempuan. Tetapi banyak pakar yang mengecam rencana tersebut karena dianggap akan melemahkan kekuatan militer secara keseluruhan.

Sejak akhir Perang Dingin, demi mencegah invasi Angkatan Darat Swedia sudah berulang kali membentuk ulang pasukan mereka besar-besaran. Walaupun, upaya itu lebih terpusat dalam upaya-upaya internasional. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement