Kamis 15 Oct 2020 23:03 WIB

Umar Bin Khattab Dituding Bakar Perpustakaan, Benarkah?

Umar bin Khattab dituding peneliti Barat pernah membakar perpustakaan.

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Nashih Nashrullah
Umar bin Khattab dituding peneliti Barat pernah membakar perpustakaan. Ilustrasi perpustakaan.
Foto: Flickr
Umar bin Khattab dituding peneliti Barat pernah membakar perpustakaan. Ilustrasi perpustakaan.

REPUBLIKA.CO.ID, Filsuf Prancis, Roger Garaudy (wafat 2012), dalam bukunya Promesses de l'Islam membantah kesimpulan sejumlah pihak bahwa  khalifah Umar bin Khatab merusak perpustakaan besar di Alexandria saat berhasil menaklukkan Mesir, adalah fitnah. Padahal, yang sesungguhnya terjadi adalah per pustakaan itu sudah tidak ada lagi jauh sebelum pasukan Islam datang pada 640 M.

Alih-alih umat Rasulullah SAW, para penguasa Baratlah pada zaman kegelapan yang menunjukkan perangai tersebut. Pada 391, misalnya, Patriarch Theophile mendesak kaisar untuk membakar perpustakaan Akademi Serapeum di Alexandria dengan dalih lembaga dari abad kedua sebelum Masehi itu mendukung paganisme.

Baca Juga

Pada tahun 600 M, perpustakaan istana Kaisar Augustus (wafat tahun 14) dibakar. Selanjutnya, para fanatikus agama menyuruh masyarakat agar tidak membaca buku-buku sastra klasik dan matematika.

Peradaban Barat modern justru sepantasnya berterima kasih terhadap upayaupaya umat Islam yang menyinari Eropa dengan kecintaan terhadap buku. Definisi buku itu sendiri menjadi terfiksasi sejak orang-orang Arab berhasil mengem bangkan penemuan penting dari bangsa China:teknik membuat kertas.

Pabrik kertas pertama di negeri Muslim ada di Baghdad pada 800. Sejak saat itu, wujud naskah tidak lagi berupa lembaran-lembaran daun, tulang, atau benda apa pun yang diragukan keawe tannya bila disimpan lama di rak-rak. Efeknya, jumlah perpustakaan tumbuh subur di seantero kerajaan-kerajaan Islam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement