Kamis 15 Oct 2020 18:35 WIB

Wiku Ingatkan Kasus Aktif Covid-19 Masih Terus Meningkat

Tercatat sebanyak 63.231 atau 18,1 persen kasus aktif Covid-19 di Indonesia.

Rep: Dessy Suciati Saputri, Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Andri Saubani
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito.
Foto: istimewa
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengingatkan kasus aktif Covid-19 secara nasional masih terus mengalami peningkatan tiap pekannya. Hingga saat ini, tercatat sebanyak 63.231 atau 18,1 persen kasus aktif Covid-19 di Indonesia.

 

Baca Juga

Meskipun terus mengalami kenaikan, kasus aktif di Indonesia ini di bawah dari kasus aktif dunia yang sebesar 22 persen. “Jadi kita di bawah kasus aktif dunia,” kata Wiku saat konferensi pers, Kamis (15/10).

Sedangkan, jumlah kasus sembuh tercatat sebanyak 273.661 atau 78,4 persen. Wiku mengatakan, angka ini lebih tinggi dari kasus sembuh dunia yang sebesar 75,1 persen. Sementara kasus meninggal secara kumulatif sebanyak 12.268 atau 3,5 persen dan masih lebih tinggi dari kasus meninggal di dunia yaitu 2,82 persen.

Wiku menyampaikan, persentase kontribusi dari 10 provinsi prioritas terhadap kasus nasional cenderung mengalami penurunan meskipun kasus aktif secara nasional terus meningkat. Pada 27 September, persentase kasus aktif di 10 provinsi menyumbangkan 67,62 persen dari kasus aktif nasional.

Kemudian pada 4 Oktober, persentase kontribusi tersebut menurun menjadi 66,38 persen. Dan kembali menurun pada 11 Oktober menjadi 65,64 persen .

“Ini adalah kabar baik dan perlu untuk terus ditekan, sehingga persen kontribusi kasus aktif di 10 provinsi prioritas ini dapat semkain menurun,” tambah dia.

Sedangkan jika dilihat dari kasus sembuh, persentase kontribusi kesembuhan 10 provinsi prioritas terhadap angka nasional mengalami penurunan. Pada 27 September, 10 provinsi prioritas tersebut menyumbang 79,35 persen dari kesembuhan nasional.

Kemudian menurun pada 4 Oktober menjadi 77,64 persen dan menurun lagi pada 11 Oktober menjadi 76,81 persen. Sementara, jika dilihat dari kasus meninggal, kontribusi dari 10 provinsi prioritas terhadap angka nasional cenderung mengalami penurunan.

Satgas mencatat pada 27 September kontribusi kasus meninggal dari 10 provinsi prioritas ini adalah 80,18 persen dari kasus kematian nasional. Kemudian 4 Oktober menurun menjadi 79,18 persen dan pada 11 Oktober kembali menurun menjadi 78,71 persen.

“Ini adalah perkembangan yang baik. Menandakan bahwa 10 provinsi prioritas kontribusi kematiannya menurun terhadap angka kematian nasional setiap minggunya,” ujar Wiku.

Berbicata terpisah, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Achmad Yurianto menegaskan, bahwa kedisiplinan masyarakat terhadap penegakan protokol kesehatan yang menjadi kunci utama dalam menekan penularan Covid-19.  Dipilin menerapkan protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.

“Paling depan adalah 3M, karena penyebabnya penyakit menular yang bisa dicegah. Rute penularan dari saluran napas oleh karenanya yang dilindungi adalah pernafasan dengan masker,” kata Yuri seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Kamis (15/10).

Pihaknya menilai, masih meningkatnya kasus Covid-19 saat ini adalah gambaran dari belum optimalnya penerapan 3M di seluruh tatanan kehidupan masyarakat. Masih banyak masyarakat yang enggan memakai masker, ada juga yang memakai masker namun belum tepat seperti meletakkannya didagu serta tidak menutupi hidung dan mulut secara keseluruhan.

Yuri menjelaskan bahwa sinergi antara hulu dan hilir haruslah kuat. Pada segi hulu, masyarakat harus dilibatkan secara aktif melalui pemberdayaan guna meningkatkan kesadaran akan kegiatan promotif preventif. Sementara pada bagian hilir, pemerintah menyiapkan sistem kesehatan yang terpadu guna mengantisipasi terjadinya lonjakan pasien yang membutuhkan layanan kesehatan.

“Sisi hulu (masyarakat) adalah menerapkan 3M atau saya menyebutnya sekarang 3W yakni wajib pakai masker, wajib menjaga jarak dan wajib mencuci tangan pakai sabun," ujarnya.

photo
Pasien Covid-19 isolasi mandiri di rumah. (Ilustrasi) - (Republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement