Kamis 15 Oct 2020 18:04 WIB

Wiku: Hindari Pengungsian Bila tak Terpaksa

Pengungsian berpotensi menjadi media penularan Covid-19.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Agus Yulianto
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengingatkan para pengungsi yang terdampak bencana di berbagai daerah agar menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
Foto: istimewa
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengingatkan para pengungsi yang terdampak bencana di berbagai daerah agar menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satgas Penanganan Covid-19 mewanti-wanti masyarakat untuk bersiap menghadapi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, hingga angin kencang. Risiko bencana yang berkaitan erat dengan musim hujan memang meningkat di akhir 2020, seiring terjadinya fenomena cuaca La Nina. Akibatnya, curah hujan yang jatuh di wilayah Indonesia diprediksi meningkat sampai 40 persen. 

Tantangan dalam menghadapi bencana alam semakin bertambah, lantaran pandemi Covid-19 belum usai. Pemerintah daerah diminta mulai menyiapkan lokasi pengungsian yang tetap menerapkan protokol kesehatan, khususnya jaga jarak antarpengungsi. 

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito juga meminta masyarakat untuk menghindari lokasi pengungsian bila memang tak terpaksa. Pengungsian berpotensi menjadi media penularan Covid-19 karena menampung banyak manusia di dalamnya. 

"Bagi masyarakat apabila memungkinkan, agar dapat menghindari lokasi pengungsian di tenda jika tidak terpaksa. Selain itu manfaatkan tempat penginapan terdekat sebagai lokasi pengungsian," ujar Wiku dalam keterangan pers, Kamis (15/10). 

Pemerintah daerah juga diminta memastikan tersedianya hand sanitizer, masker cadangan, dan lokasi cuci tangan di pengungsian. Masyarakat yang mengungsi pun diingatkan untuk membawa alat makan pribadi agar tidak bergantian dengan pengungsi lainnya. 

"Serta tempat evakuasi yang didesain untuk dapat jaga jarak dan harus selalu ada petugas kesehatan di sekitar pengungsian. Kami meminta pemda, khususnya di daerah rawan bencana, segera siapkan segala peralatan dan fasilitas sesuai protokol kesehatan," ujar Wiku. 

Satgas Penanganan Covid-19 juga memberi catatan kepada pemda di seluruh Indonesia untuk melakukan langkah mitigasi sebelum bencana hidrometeorologi terjadi. Berdasarkan pengalaman di tahun-tahun sebelumnya, catatan penting yang perlu diperhatikan pemda adalah perlunya perbaikan tata kelola air dari hulu ke hilir; optimalisasi danau, embung, sungai, dan kanal sebagai penampung debit air hujan yang berlebih; dan memastikan drainase di perkotaan berfungsi dengan baik. 

"Satgas juga mengimbau Pemda dan pihak lain yang terkait upaya mitigasi bencana agar dapat menyiapkan contingensi plan karena saat ini mitigasi bencana harus disesuaikan dengan bencana nonalam yakni pandemi covid19 yang masih berlangsung," kata Wiku. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement