Kamis 15 Oct 2020 15:44 WIB

Jelang Pemungutan Suara, Popularitas Jacinda Ardern Meroket

Jajak pendapat menunjukkan Jacinda Ardern berada di jalur kemenangan periode kedua

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
 Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern
Foto: AP Photo/Mark Baker
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern

REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Di hari-hari terakhir kampanye sebelum pemungutan suara pemilihan umum Sabtu (17/10) mendatang, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern disambut meriah di mana-mana.

Ratusan mahasiswa berdesak-desakan untuk mendengar pidatonya di Victoria University of Wellington. Pesan-pesannya kerap diselingi tepuk tangan meraih.

Baca Juga

Terlihat seorang mahasiswa yang menjadi sukarelawan menangis haru. Sementara yang lainnya berteriak dan bernyanyi. Hal itu bukan pemandangan biasa di Selandia Baru yang menjunjung nilai-nilai kesederhanaan.

Saat membahas rencana-rencananya dalam mengatasi perubahan iklim dan memperkuat kesehatan mental, Ardern tidak pernah menyinggung sesuatu yang bagi banyak orang kesuksesan terbesarnya, yakni menghilangkan virus corona. Tidak ada orang yang memakai masker atau jaga jarak dalam ceramah di Wellington tersebut. Sebab masyarakat Selandia Baru memang tidak perlu melakukannya. Negara dengan populasi 5 juta orang itu sudah kembali normal dan popularitas Ardern meroket.

"Ada alasan untuk optimistis, ada alasan untuk berharap, ada alasannya, saya harap, Anda semua memandang Selandia Baru dan merasa bangga tapi juga bebas untuk terus mendorong semakin jauh lagi," kata Ardern dalam pidatonya, Kamis (15/10).

Jajak pendapat menunjukkan Ardern berada di jalur kemenangan untuk kembali menjabat di periode kedua. Partai Buruh yang ia pemimpin jauh lebih unggul dari Partai Nasional dari sayap konservatif yang dipimpin Judith Collins.

Ardern menyapa pendukungnya yang penuh antusias. Pengawalnya terlihat gugup melihat orang berdesak-desakan ingin berswafoto dengan perdana menteri.

Seorang perawat, Judy Bout sengaja datang ke Queensgate Shopping Centre untuk melihat Ardern. Ia mengaku mengagumi kepemimpinan Ardern selama pandemi.

"Saya datang dari Filipina, cukup sedih melihat apa yang terjadi pada mereka dan terutama apa yang terjadi di India dan AS, apa yang sebenarnya dia (Ardern) lakukan sebenarnya luar biasa," kata Bout. 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement