Kamis 15 Oct 2020 12:10 WIB

Selamat Hari Pangan Sedunia

Indonesia masih punya peluang besar untuk kuat dalam hal pangan.

Indonesia masih punya peluang besar untuk kuat dalam hal pangan
Foto: Odesa
Indonesia masih punya peluang besar untuk kuat dalam hal pangan

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Ketua Odesa Indonesia https://odesa.id, Faiz Manshur

 

Planet bumi yang diisi manusia ini tidak secara otomatis menyediakan kecukupan untuk para penghuhinya. Untuk kecukupan pangan dan terjaganya ekologi, manusia memerlukan rekayasa atau kreativitas untuk bertahan hidup. 

Manusia menempati subjek utama dalam keberlangsungan hidup antar manusia termasuk dengan makhluk lain sehingga penting dalam mengambil tugas menjaga keberlangsungan bumi. Dan urusan menanam, adalah cikal bakal lahirnya kualitas hidup bermasyarakat.

Hari Pangan Sedunia 16 Oktober 2020 Organisati Pangan Dunia FAO( Food and Agriculture Organization) mengangkat tema “Tanam, Pelihara, Lestarikan Bersama”. Dengan kata lain, kita harus terus menanam untuk menghasilkan gizi sekaligus melestarikan ekologi. Dan itu harus dilakukan bersama-sama. 

Slogan ini cukup baik untuk mengingatkan warga masyarakat dunia, terutama pemerintah agar memperhatikan gerakan tanam. Dan tanaman yang terbaik untuk pangan sangat bergantung pada pilar, 1) keanekaragaman hayati, 2) kecakapan orang memilih sumber bergizi dan mengelolanya, 3) kemampuan komunitas mengurus hasil panen untuk kecukupan warga komunitas atau daerah. 

Memanam adalah kerja kebudayaan karena setelah era masyarakat nomad, manusia memasuki tradisi komune dengan agrikultur-nya. Dari model hidup yang menetap itulah kreativitas berkembang. Ketika urusan pangan semakin kokoh, manusia akan lebih mudah mengembangkan urusan lain seperti pembangunan infrastruktur, kegiatan pendidikan, seni, dan lain sebagainya, termasuk bersolidaritas membangun empati. 

Indonesia masih punya peluang besar untuk kuat dalam hal pangan. Sayangnya pendidikan kita tidak banyak yang mengarah pada pembentukan karakter manusia kea rah tradisi menanam. Bahkan fakultas pertanian pun yang mestinya diarahkan untuk membentuk gerakan tanam hanya mampu memproduksi pegawai. Pertanian kita masih jauh terpisah dari sains sehingga banyak petani yang terbelakang. 

Sementara di lain pihak banyak ilmu pengetahuan baru yang modern sekaligus ramah lingkungan. Hari pangan sedunia 2020 bersama dengan wabah pandemic covid-19 penting ditafsirkan untuk sebuah cara hidup baru, bahwa kita harus selalu ingat setelah makan harus tanam. Yayasan Odesa Indonesia mengajak semua warga, terutama warga Kota agar punya kepedulian terhadap tanaman dan menjalin solidaritas dengan petani. Sebab kebersamaan itulah yang akan mempercepat proses. Banyak orang berpendidikan perlu turun ke desa, bekerjasama dengan para petani yang merupakan aktor penting dalam urusan pangan.

Tani pekarangan, misalnya, digerakkan Yayasan Odesa Indonesia untuk menjawab problem kemiskinan buruh tani. Dengan pemanfatan halaman, banyak petani yang mendapatkan berkah dari hasil panennya, minimal mendapatkan sumber gizi tanpa belanja, bahkan bisa menjadi model ekonomi baru.

Selamat Hari Pangan Sedunia 2020. “Kalau sudah makan, jangan lupa tanam.”

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement