Kamis 15 Oct 2020 11:35 WIB

Imunisasi Siswa SD di Surabaya Terapkan Protokol Ketat

Program imunisasi pelajar SD digelar secara bertahap.

Imunisasi Siswa SD di Surabaya Terapkan Protokol Ketat. Ilustrasi
Foto: ANTARA/Irwansyah Putra
Imunisasi Siswa SD di Surabaya Terapkan Protokol Ketat. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Program imunisasi pelajar sekolah dasar (SD) di Kota Surabaya, Jawa Timur yang digelar secara bertahap di tengah pandemi Covid-19 menerapkan disiplin protokol kesehatan secara ketat.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Febria Rachmanita mengatakan imunisasi hari pertama pada Rabu (14/10) berjalan lancar dengan disiplin mematuhi protokol kesehatan. "Para siswa begitu disiplin saat kegiatan berlangsung," katanya, Kamis (15/10).

Baca Juga

Ia menjelaskan untuk menjaga dan melindungi para pelajar, pemkot menerapkan berbagai disiplin protokol kesehatan sebelum maupun sesudah kegiatan dimulai, di antaranya dengan penyemprotan disinfektan setiap sesi, pengukuran suhu tubuh sebelum masuk ke sekolah, cuci tangan dan menggunakan cairan pembersih tangan.

"Jadi itu kami terapkan, termasuk ketika pergantian sesi kami pastikan disemprot disinfektan," katanya.

Menurut dia, pelaksanaan imunisasi pada Rabu (14/10) berlangsung di empat titik, yakni LB (inklusi) Putra Mandiri, SD Karunia Hidup, SD Negeri Romokalisari, Muhammadiyah 25. Dari empat sekolah itu sasaran siswa yang menerima imunisasi Measles Rubella (MR) untuk kelas 1 SD sederajat sebanyak 151 pelajar.

"Untuk pelajar kelas 5 dan 6 dengan jenis imunisasinya adalah Human Papiloma Virus (HPV) 148 orang,"ujarnya.

Sementara untuk pelaksanaan imunisasi pada Kamis ini, kata dia, berada di 14 lokasi secara serentak, yakni SDN Babat Jerawat 1, SDN Bulak Banteng, SDS Darul Ilmi, MI Al-Hidayah, SDN Kaliasin 5, MI Muhyidin, SDN Morokrembangan 1, SDN Ngagel Rejo 3, SDN Krembangan Utara, SD Petemon 9, SDN Kandangan 1, SDN Sidosermo 1, SDN Sidotopo Wetan 1 merger dengan Sidotopo Wetan 2 dan SDN Tambak Wedi.

"Jumlah yang menerima HPV sekitar 1.424 pelajar dari kelas 5 dan 6 ya. Kalau untuk MR mencapai 1.056. Semoga seterusnya diberi kelancaran," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement