Kamis 15 Oct 2020 08:22 WIB

Studi Awal Sebut Kulit Manggis Berpotensi Jadi Anti-Covid-19

Senyawa turunan alfa mangostin memiliki potensi aktivitas terhadap virus SARS-CoV-2.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Manggis
Foto: juicingbook
Manggis

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNY -- Senyawa alfa mangostin dari kulit buah manggis memiliki khasiat sebagai anti-peradangan dan antioksidan. Selain itu, berdasarkan studi awal yang dilakukan mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad), senyawa ini ternyata berpotensi sebagai anti-Covid-19.

Studi yang dilakukan Syahrul Hidayat (Farmasi), Namira Assyfa Nuazizah (Pendidikan Dokter), dan Kelvin Fernando Pratama (Farmasi) menemukan bahwa senyawa turunan alfa mangostin memiliki potensi aktivitas terhadap virus SARS-CoV-2, atau virus penyebab Covid-19.

Baca Juga

Studi ini didasarkan atas penelitian tentang beberapa senyawa yang memiliki potensi berinteraksi dengan virus SARS-CoV-2. Sumber senyawa tersebut berasal dari bahan alam.

Senyawa bahan alam ini, memiliki beberapa keunggulan, di antaranya toksisitasnya yang rendah serta risiko terjadinya efek samping lebih sedikit jika dibandingkan dengan bahan kimia yang dibuat di pabrikan.

“Selain itu, sampai saat ini pengelolaan Covid-19 masih seputar mengobati gejala karena belum ada obat atau vaksin yang secara definitif mampu mengatasi Covid-19 itu sendiri. Karena itu, ini menjadi peluang menemukan senyawa baru yang lebih baik,” ujar Syahrul, dalam siaran persnya, Kamis (15/10).

Salah satu senyawa sumber alam yang dilirik Syahrul dan teman-temannya adalah alfa mangostin. Ini didasarkan atas penelitian lain yang menunjukkan bahwa senyawa hasil isolasi kulit buah manggis ini memiliki aktivitas antivirus yang mirip dengan Nelfinavir, atau obat anti-HIV yang digunakan sebagai salah satu pengobatan gejala Covid-19.

Aktivitas nelfinavir pada SARS-CoV-2 berperan menghambat pertumbuhan virus. “Kita punya ide kalau aktivitasnya sama maka senyawa alfa mangostin pun memiliki aktivitas yang sama terhadap virus SARS-CoV-2,” paparnya.

Berangkat dari rujukan penelitian tersebut, ketiganya mencoba melakukan studi awal dengan cara memodifikasi senyawa alfa mangostin. Modifikasi dilakukan untuk memperbaiki sifat-sifat dari senyawa alfa mangostin.

Studi dilakukan dengan menggunakan metode komputasi dibantu Guru Besar Fakultas Farmasi Unpad Muchtaridi. Hasilnya, senyawa FKS9 atau senyawa modifikasi dari alfa mangostin secara spesifik memiliki aktivitas terhadap protein Mpro, salah satu protein pada virus SARS-CoV-2.

Namun, studi ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut di laboratorium untuk mendapatkan hasil yang lebih spesifik.

“Penelitian ini bisa memberikan informasi terkait potensi senyawa alfa mangostin, bahwa senyawa ini memiliki aktivitas terhadap SARS-CoV-2 sebagai solusi untuk mengatasi Covid-19,” kata Syahrul.

Studi ini kemudian diajukan untuk mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah Online Tingkat Nasional (LKTI OTN) Tahun 2020 yang digelar Universitas Brawijaya, Mei-September lalu. Dengan dosen pembimbing Aliya Nur Hasanah, Syahrul dan tim berhasil meraih juara pertama pada kategori LKTI kesehatan dan medis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement