Kamis 15 Oct 2020 07:19 WIB

Ke Inggris, Erick Thohir dan Menlu Jajaki Peluang Kerja sama

Kerja sama global adalah kunci sukses dalam melewati pandemi.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi saat berkunjung ke Inggris untuk menjajaki sejumlah kerja sama dengan pemerintah maupun perusahaan di Inggris
Foto: Istimewa
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi saat berkunjung ke Inggris untuk menjajaki sejumlah kerja sama dengan pemerintah maupun perusahaan di Inggris

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bersama Menteri BUMN Erick Thohir melakukan serangkaian pertemuan bilateral dan bisnis dengan pemerintah dan organisasi di Inggris pada Rabu (14/10). Perwakilan pemerintah Indonesia berjumpa Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab maupun otoritas yang terlibat dalam Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI). 

Retno menyebut, langkah pertemuan dengan Menlu Inggris sebagai bagian dalam memperkuat kerja sama kedua negara di level bilateral maupun multilateral. Menurutnya di tengah dunia yang menghadapi pandemi Covid-19 kerja sama antarnegara mesti diperkuat. 

Senada dengan Menlu, Erick menilai hasil pertemuan dengan pemerintah Inggris sangat positif dalam kerangka usaha pemulihan kesehatan dan ekonomi pasca-Covid. Inggris dan Indonesia, kata Erick, sepakat bahwa kerja sama global adalah kunci sukses dalam melewati pandemi. 

"Seperti disampaikan ibu Menlu tadi, bahwa semangat kerja sama penting untuk terus diperkuat di tengah tantangan besar yang dihadapi negara dunia, terutama di masa pandemi ini," ujar Erick lewat keterangan persnya, Rabu (14/10). 

Erick menjelaskan, Pemerintah Inggris memberi apresiasi kepada Pemerintah Indonesia yang mampu menekan dampak dari Covid-19. Sebagai negara dengan penduduk terbesar keempat di dunia, kesuksesan Indonesia dalam mengatasi laju pandemi Covid-19, akan berkontribusi signifikan. 

Sebagai wujud dari apresiasi Inggris dan sejumlah negara dunia, wadah koalisi dunia untuk inovasi pencegahan epidami atau Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) telah menempatkan perusahaan BUMN Bio Farma dalam kategori organisasi yang kompeten dalam hal pengembangan vaksin Covid-19. 

"Due diligence yang dilakukan CEPI terhadap Bio Farma menunjukkan hasil positif, yang mana CEPI siap melakukan kerjasama dengan Bio Farma. Tentu hal ini merupakan apresiasi bagi semua peneliti, ahli farmasi, hingga seluruh pihak yang terlibat dalam usaha pengembangan vaksin asli Indonesia. Kualitas Biofarma sudah diakui dunia," ucap Erick.

Tak lupa Erick juga menjelaskan, hasil kunjungan juga positif dari sisi bisnis, baik Inggris dan Indonesia sepakat untuk memperkuat kerja sama bisnis ke depan.  "Seperti juga disampaikan ibu Menlu tadi, Inggris merupakan mitra dagang keempat terbesar Indonesia dari Eropa dan merupakan peringkat pertama perdagangan kayu dari Eropa. Kerja sama dan kesepahaman kedua negara terus ditingkatkan dalam usaha untuk membangkitkan ekonomi kedua negara pasca-Covid," kata Erick.

Karena itu pada kesempatan kali ini, perwakilan Indonesia bertemu dgn beberapa mitra di London, baik pemerintah maupun swasta. Ada empat hal yang sedang dijajaki seperti health tourism yang mana BUMN bisa mendapatkan fasilitas kawasan ekonomi khusus di Bali atau Sumatera. 

"Kami ingin memastikan Indonesia jadi pemain di kelas regional untuk industri kesehatan," ungkap Erick. 

Selain itu, kata Erick, Indonesia juga menjajaki kerja sama untuk meningkatkan industri pendidikan, khususnya untuk bidang hospitality, serta peluang kerja sama bidang energi terbarukan, hingga industri pertahanan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement