Rabu 14 Oct 2020 23:49 WIB

Pasien Covid-19 di Madiun Bertambah Tiga Orang

Penambahan tiga kasus konfirmasi baru Covid-19 berasal dari sejumlah kelurahan

Petugas kesehatan mengambil sampel darah saat tes diagnostik cepat (rapid test) COVID-19 pada calon penumpang Kereta Api (KA) di Stasiun KA Madiun, Jawa Timur, Kamis (30/7/2020). PT KAI (Persero) bersinergi dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) yang keduanya merupakan BUMN yakni dengan menyediakan layanan rapid test COVID-19 dengan tarif Rp85 ribu pada penumpang KA.
Foto: Antara/Siswowidodo
Petugas kesehatan mengambil sampel darah saat tes diagnostik cepat (rapid test) COVID-19 pada calon penumpang Kereta Api (KA) di Stasiun KA Madiun, Jawa Timur, Kamis (30/7/2020). PT KAI (Persero) bersinergi dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) yang keduanya merupakan BUMN yakni dengan menyediakan layanan rapid test COVID-19 dengan tarif Rp85 ribu pada penumpang KA.

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Kota Madiun, Jawa Timur, bertambah tiga kasus pada Rabu, 14 Oktober 2020, sehingga penderitanya meningkat menjadi 146 orang dari sebelumnya 143 orang.

Berdasarkan rilis yang dikeluarkan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pemerintah Kota Madiun, penambahan tiga kasus konfirmasi baru tersebut berasal dari sejumlah kelurahan di Kota Madiun.

"Masyarakat harus tetap mengedepankan protokol kesehatan karena masih terdapat tiga tambahan kasus konfirmasi hari ini, Rabu, 14 Oktober 2020, sehingga total kasus menjadi 146 orang," ujar Kepala Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi Diskominfo Kota Madiun Noor Aflah dalam keterangannya di Madiun, Rabu.

Sesuai data, penambahan tiga kasus konfirmasi baru tersebut terdaftar sebagai pasien ke 144, 145, dan 146. Pasien ke-144 meninggal dunia, sehingga menambah jumlah kasus kematian akibat COVID-19 di Kota Madiun menjadi delapan orang.

Kasus nomor 144 berinisial S (79) berjenis kelamin perempuan warga Kelurahan Rejomulyo. S pernah jatuh di rumahnya pertengahan bulan Agustus lalu dibawa keluarganya untuk dirawat di Kota Malang.

Pasien S menjalani tes cepat (rapid test) di rumah sakit Malang dan hasilnya non-reaktif. Namun, hasil thorax menunjukkan Pneumonia (radang paru-paru).

Karena kondisi semakin memburuk, S dipindahkan ke salah satu rumah sakit di Kabupaten Lamongan. Beberapa hari dirawat, S akhirnya meninggal dan dimakamkan di Kota Madiun dan dinyatakan sebagai kasus probable.

Hasil swab baru dikirim dari rumah sakit di Lamongan tersebut dengan hasil positif COVID-19. Status S dinaikkan menjadi pasien positif.

Selanjutnya, kasus nomor 145 berinisial SAS (36) berjenis kelamin laki-laki warga Kelurahan Sogaten. SAS diketahui pernah melakukan perjalanan ke Trenggalek karena urusan pekerjaan awal bulan lalu. SAS kini menjalani isolasi di salah satu rumah sakit di Kota Madiun dengan kondisi stabil tanpa keluhan.

Kemudian kasus nomor 146 berinisial ST (59) berjenis kelamin perempuan warga Kelurahan Kelun. ST sempat mengeluh batuk dan sesak seminggu yang lalu. Dia lantas berobat ke salah satu klinik swasta di Kabupaten Madiun.

Karena foto thorax mengarah ke radang paru-paru, ST lantas dirujuk ke rumah sakit di Kota Madiun dengan hasil rapid test reaktif dan tes usap(swab test) positif COVID-19.

Aflah menambahkan selain tiga kasus konfirmasi baru, Pemkot Madiun juga mencatat tiga pasien COVID-19 yang sembuh. Kasus sembuh datang dari pasien nomor 125 berinisial ZS (22) berjenis kelamin laki-laki warga Kelurahan Sogaten yang terkonfirmasi pada 29 September. Kemudian kasus sembuh nomor 137 berinisial RN (36) berjenis kelamin perempuan warga Kelurahan Oro-Oro Ombo yang terkonfirmasi pada 4 Oktober lalu.

Serta kasus sembuh pasien nomor 140 berinisial AW (44) berjenis kelamin perempuan warga Kelurahan Winongo yang terkonfirmasi COVID-19 pada 8 Oktober. Berdasarkan data COVID-19 Kota Madiun, hingga Rabu, dari 146 orang terkonfirmasi, sebanyak 130 orang dinyatakan sembuh, delapan orang meninggal, dan delapan orang masih menjalani perawatan serta isolasi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement