Rabu 14 Oct 2020 22:58 WIB

Pertamina Dorong Transaksi Nontunai Lewat Diskon Pertamax

Pertamina MOR V dorong transaksi cashless dengan potongan harga untuk Pertamax

Operator melayani pembelian bahan bakar dengan sistem non tunai di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina, Ciliwung, Malang, Jawa Timur, Kamis (16/7/2020). PT Pertamina (Persero) memberlakukan  pembayaran non tunai secara bertahap di sejumlah SPBU sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19 sekaligus menerapkan digitalisasi SPBU untuk mengontrol penyaluran bahan bakar bersubsidi agar tepat sasaran.
Foto: ANTARA /ARI BOWO SUCIPTO
Operator melayani pembelian bahan bakar dengan sistem non tunai di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina, Ciliwung, Malang, Jawa Timur, Kamis (16/7/2020). PT Pertamina (Persero) memberlakukan pembayaran non tunai secara bertahap di sejumlah SPBU sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19 sekaligus menerapkan digitalisasi SPBU untuk mengontrol penyaluran bahan bakar bersubsidi agar tepat sasaran.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) V Jatimbalinus mendorong transaksi nontunai atau cashless dengan memberikan potongan harga atau diskon Pertamax sebesar Rp 250 per liter apabila membeli dengan pembayaran melalui aplikasi MyPertamina.

Unit Manager Communication dan CSR MOR V Jatimbalinus, Rustam Aji di Surabaya, Rabu mengatakan, dorongan transaksi nontunai dengan aplikasi My Pertamina juga dalam rangka mendukung Gerakan Nasional Non Tunai (GNTT) yang dicanangkan Bank Indonesia sebagai pemegang kebijakan moneter.

"Selain itu, semenjak diberlakukannya Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), Pertamina telah melakukan protokol pencegahan COVID-19 di seluruh lini bisnis perusahaan, salah satunya dengan menerapkan pemberlakuan transaksi nontunai di SPBU sebagai tempat pelanggan setia produk Pertamina dalam transaksi BBM,” ujar Rustam, dalam keterangan persnya.

Rustam menjelaskan, penggunaan benda-benda yang disentuh banyak orang, termasuk uang tunai baik kertas ataupun logam akan terus dikurangi penggunaannya dalam masa pandemi COVID-19, sebab virus penyebab COVID-19 bisa saja berpindah dari tangan satu orang ke orang lain melalui uang tunai.

"Oleh karena itu pembayaran secara nontunai ini terbukti sebagai metode transaksi keuangan yang praktis, aman, dan efisien," katanya.

Ia mencatat sebanyak 1.171 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Provinsi Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah melayani pembayaran nontunai melalui aplikasi MyPertamina.

"Dan spesial bagi konsumen nontunai ini, kini bisa lebih hemat Rp250 per liter untuk transaksi pembelian Pertamax dengan aplikasi MyPertamina," katanya.

Untuk Jawa Timur, kata dia, sudah terdapat 864 SPBU yang dapat melayani pembayaran non-tunai melalui aplikasi MyPertamina.

Sementara itu, selama bulan September, Pertamina mencatat rata-rata transaksi harian sebanyak 8.900 transaksi per harinya di Jatimbalinus, dan pengguna My Pertamina terus bertambah setiap minggunya.

Pada minggu ke-4 September tercatat jumlah transaksi sebanyak 376.366 transaksi, naik 62 persen dibandingkan rata-rata tiga minggu sebelumnya sebesar 231.320 transaksi.

"Untuk promo ini berlaku di SPBU Pertamina yang sudah terkoneksi dengan aplikasi MyPertamina di seluruh Indonesia,” jelasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement