Rabu 14 Oct 2020 18:25 WIB

Persijap Ingin Ada Kepastian Kompetisi Liga 2

sangat disayangkan belum ada keselarasan antara PSSI dan Polri

elatih Persijap Jepara, Agus Yowono (kiri), memberi arahan kepada pemainnya saat ujicoba lapangan di Stadion Andi Mattalatta Makassar, Sulsel, Jumat (23/3). Persijap Jepara akan menghadapi tuan rumah PSM Makassar dalam lanjutan Indonesia Premier League 201
Foto: Antara Foto
elatih Persijap Jepara, Agus Yowono (kiri), memberi arahan kepada pemainnya saat ujicoba lapangan di Stadion Andi Mattalatta Makassar, Sulsel, Jumat (23/3). Persijap Jepara akan menghadapi tuan rumah PSM Makassar dalam lanjutan Indonesia Premier League 201

REPUBLIKA.CO.ID, JEPARA — Tim Persijap Jepara berharap ada kepastian jadwal kompetisi Liga 2 karena bisa berdampak terhadap pada ekosistem sepak bola Indonesia pada musim ini serta semua pihak yang mencari nafkah di bidang olahraga tersebut.

"Pada rapat manajer Liga 1 dan Liga 2 yang digelar PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan PSSI mengisyaratkan kompetisi dilanjutkan. Namun dari kesepakatan dan keinginan untuk melanjutkan kompetisi musim 2020 mengalami kendala karena Polri belum memberikan izin untuk kompetisi 2020," kata Presiden Persijap M. Iqbal Hidayat di Jepara, Jawa Tengah, Rabu (14/10).

Sebagai peserta Liga 2, kata dia, sangat disayangkan belum ada keselarasan antara PSSI dan Polri dalam hal izin penyelenggaraan kompetisi.

Hal itu, kata dia, bisa diketahui dari rapat PSSI dan LIB di Yogyakarta pada Selasa (13/10), yang disebutkan bahwa belum keluar izin Polri baik untuk kompetisi liga 1 maupun liga 2 di bulan November 2020.

"Kami memang menginginkan adanya kepastian terkait keberlangsungan kompetisi sepak bola di Indonesia," ujarnya.

Untuk itu, dia berharap, PSSI, PT LIB dan Polri dapat mencapai kesepakatan dan kepastian apakah kompetisi dilanjutkan atau tidak.

Ia mengaku membutuhkan kepastian karena pengurus klub sepak bola di Indonesia akan menghadapi sejumlah permasalahan, terutama terkait tanggung jawab terhadap sponsor serta pemain untuk memenuhi kewajiban mereka.

"Jadi ini menjadi iklim yang tidak kondusif. Kami hanya meminta dapat diputuskan apakah kompetisi musim ini dilanjutkan atau tidak. Jika tidak kondusif lebih baik ditiadakan," ujarnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement