REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film terbaru Joe Taslim yang berlatar zaman Joseon di Korea Selatan, The Swordsman segera rilis. Memasuki industri film Korea Selatan, Joe menyadari ada perbedaan dengan Hollywood.

“Di Hollywood sangat berbeda, karena industrinya adalah industri raksasa dan pendekatan bisnis paling banyak di setiap tingkatan,” kata dia dalam acara Virtual Press Conference untuk film The Swordsman, Senin (12/10).

Di Asia, seperti Korea dan Indonesia, sebenarnya dapat bekerja serupa dengan Hollywood. Namun, ada getaran kekeluargaan yang sangat terasa bermain film di Asia.

“Jadi, kami tidak benar-benar menganggap semuanya sebagai bisnis. Kami tahu itu seperti rasa hormat sangat tinggi, semua orang menghormati,” ujar dia.

Sementara di Hollywood, Joe mengatakan perekaman harus sesuai waktu, misalnya delapan jam dan semuanya harus cepat. Mau tak mau, seseorang harus menyesuaikan diri dengan kultur kerja tersebut jika ingin berkarier di Hollywood. Namun, seperti di Asia, orang-orang di Hollywood akan menghormati hasil kerja keras masing-masing.

“Tapi di Asia, mungkin tidak hanya menghormatimu, mereka juga mencintaimu,” kata Jota sapaan akrab Joe Taslim.

Menurut Joe, industri film di Asia yang menampilkan kultur kekeluargaan membuat seseorang ingin bekerja sama lagi.

“Itu lebih kuat di Asia dibandingkan dengan Hollywood. Itu pendapat saya, tapi bisa saja salah,” ujar Joe.

Ikuti Whatsapp Channel Republika