Rabu 14 Oct 2020 14:26 WIB

Kuartal III 2020, BRI Telah Salurkan KUR Senilai Rp 90,1 T

Jumlah penyaluran KUR BRI setara dengan 64 persen dari kuota BRI, yaitu Rp 140,2 T.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) telah menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) senilai Rp 90,1 triliun hingga kuartal tiga 2020. Adapun jumlah ini setara dari 64 persen dari kuota BRI sebesar Rp 140,2 triliun pada tahun ini.
Foto: ANTARA/Aswaddy Hamid
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) telah menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) senilai Rp 90,1 triliun hingga kuartal tiga 2020. Adapun jumlah ini setara dari 64 persen dari kuota BRI sebesar Rp 140,2 triliun pada tahun ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) telah menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) senilai Rp 90,1 triliun hingga kuartal tiga 2020. Adapun jumlah ini setara dari 64 persen dari kuota BRI sebesar Rp 140,2 triliun pada tahun ini.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan penyaluran KUR dengan cepat dan tepat dilakukan untuk mendorong pemulihan perekonomian nasional, khusus bagi para pelaku UMKM yang berdampak pandemi Covid-19.

“Penyaluran KUR mengandalkan peran digital di dalamnya, BRI berharap kondisi para pelaku UMKM dapat segera membaik. Sokongan bagi UMKM harus dimaksimalkan karena sektor ini merupakan tulang punggung perekonomian nasional,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (14/10).

Menurutnya perseroan berupaya agar pencairan KUR terlaksana dalam tempo singkat dan tepat sasaran. Selama ini, ketepatan dan efisiensi penyaluran KUR bisa diwujudkan karena perseroan sudah memiliki ekosistem pendukung.

“Ketepatan ini terbukti dari minimnya rasio non performing loan (NPL) KUR sepanjang 2020. Pada September 2020, NPL KUR BRI hanya sebesar 0,04 persen,” ucapnya.

Sebagai contoh, saat ini BRI sudah mengembangkan ekosistem pasar, desa, dan digital dalam memberikan layanan perbankan. Melalui ketiga ekosistem tersebut, BRI dapat mengakselerasi bisnisnya secara terintegrasi dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam melakukan transaksi.

Dirinci lebih lanjut, puluhan triliun dana KUR BRI pada tahun ini sudah disalurkan untuk lebih dari 3,3 juta debitur. Bila dilihat dari sektor ekonomi, jumlah penerima KUR BRI terbanyak berasal dari pelaku sektor perdagangan, yakni mencapai lebih dari 1,2 juta debitur dengan total nilai mencapai lebih dari Rp 36,3 triliun atau 40,3 persen dari nilai total. 

Setelah itu, hampir 1,2 juta debitur dengan nilai mencapai Rp 28,8 triliun berasal dari sektor pertanian. BRI juga menyalurkan KUR bagi pelaku industri pengolahan, perikanan, dan jasa lainnya. Total debitur dari ketiga sektor ini masing-masing 406 ribu orang, 65 ribu orang, dan 455 ribu orang.

Plafon KUR yang disalurkan bagi pelaku usaha sektor pengolahan adalah Rp 10,9 triliun, sektor perikanan Rp 1,7 triliun, dan jasa lainnya Rp 12,4 triliun.

“BRI berharap KUR yang sudah diterima jutaan debitur dapat bermanfaat untuk mendongkrak kembali usaha mereka di masa yang cukup menantang seperti saat ini. Kami juga mendorong agar para debitur memanfaatkan ekosistem yang sudah kami bentuk untuk mempermudah distribusi atau penjualan barang/jasa mengandalkan sistem digital,” ucapnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement