Rabu 14 Oct 2020 04:17 WIB

BI Prediksi Inflasi 2020 Lebih Rendah dari Targe

BI sebelumnya targetkan inflasi 2020 kisaran dua hingga empat persen

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo
Foto: BI
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Bank Indonesia memperkirakan inflasi 2020 lebih rendah dari batas bawah target inflasi dan kembali ke dalam sasarannya tiga persen ± satu persen pada 2021. Sebelumnya, Bank Indonesia menargetkan, inflasi tahun ini berada pada kisaran dua persen sampai empat persen. 

“Bank Indonesia konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna mengendalikan inflasi tetap dalam kisaran targetnya,” ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo seperti dikutip dari laman Bank Indonesia, Selasa (13/10).

Menurutnya inflasi tetap rendah sejalan permintaan yang belum kuat dan pasokan yang memadai. Indeks Harga Konsumen (IHK) pada September 2020 tercatat deflasi 0,05 persen (mtm) sehingga inflasi IHK sampai September 2020 tercatat 0,89 persen (ytd). 

“Secara tahunan, inflasi IHK tercatat rendah yakni sebesar 1,42 persen (yoy), meskipun lebih tinggi dari inflasi Agustus 2020 sebesar 1,32 persen (yoy),” ucapnya.

Perry menyebut inflasi yang rendah dipengaruhi turunnya inflasi inti sejalan permintaan domestik yang belum kuat serta konsistensi Bank Indonesia mengarahkan ekspektasi inflasi dalam kisaran target dan menjaga stabilitas nilai tukar. Inflasi kelompok volatile food tetap rendah dipengaruhi berlanjutnya penurunan harga bahan pangan seiring permintaan domestik yang belum kuat. 

“Pasokan yang memadai sejalan panen di beberapa sentra produksi, distribusi yang terjaga, dan harga komoditas pangan global yang rendah,” ucapnya.

Selain itu, inflasi kelompok administered prices melambat terutama didorong berlanjutnya penurunan tarif angkutan udara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement