Selasa 13 Oct 2020 20:08 WIB

Poltekpos Kukuhkan 651 Mahasiswa Baru

Sidang Senat Terbuka dan karakter building mahasiswa baru tahun ajaran 2020/2021.

Poltekpos Kukuhkan 651 Mahasiswa Baru
Foto: Poltekpos
Poltekpos Kukuhkan 651 Mahasiswa Baru

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Politeknik Pos (Poltekpos) Bandung mengukuhkan 651 mahasiswa baru, jenjang pendidikan Diploma III (ahli madya) dan Diploma IV (sarjana terapan) tahun akademik 2020/2021 secara vitual melalui aplikasi telekonfrensi. Sidang terbuka senat dilaksanakan secara virtual melalui aplikasi telekonfrensi, karena belum berakhirnya masa pandemic Covid-19 di tanah air.

Dalam siaran pers yang diterima Republika, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim dalam sambutannya mengatakan, masih berjuang di tengah pandemi covid-19, namun di sisi lain pandemi memberikan banyak hikmah pembelajaran. Metode pembelajaran berbasis teknologi termasuk pembelajaran secara daring, menjadi suatu hal yang harus kita adaptasikan dan kembangkan seiring dengan dinamika adaptasi kurikulum yang perlu dilakukan oleh pihak perguruan tinggi. 

Nadiem menjelaskan, dalam kondisi ini kami harapkan dapat memicu kreatifitas dan inovasi dari semua pihak. Menjadi mahasiswa artinya memasuki fase kehidupan baru, membentuk jati diri sebagai manusia seutuhnya melalui pendidikan tinggi. Meneruskan pembelajaran dari Ki. Hajar Dewantara, paradigma pendidikan harusnya berpulang pada kemerdekaan dan kemandirian palaku pelajar untuk mendapatkan nilai dan tujuan hidup sebagai manusia seutuhnya yang bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, dan bangsa. Filosofi tersebut mendasari transformasi kebijakan kemdikbud merdeka belajar, terutama kampus merdeka yang memerdekakan unit pendidikan untuk meningkatkan budaya pembelajaran berinovasi yang juga memantik growth mindset bagi generasi penerus bangsa. 

Ia menambahkan, perguruan tinggi di dorong untuk lebih adaptif dalam melakukan transformasi kurikulum sesuai kebutuhan nasional dan kebutuhan global, serta disesuaikan dengan karakteristik generasi mahasiswa Indonesia. Di masa lalu mahasiswa tidak memiliki fleksibilitas di dalam belajar, semua kegiatan belajar dimaknai kegiatan secara classical, dengan satuan kredit semester sehingga kegiatan – kegiatan dilakukan mahasiswa di luar kampus, di luar ruang kuliah, di luar lecture tidak bisa diakui sebagai pembelajaran. 

''Pendidikan adalah kunci solusi atas krisis pembelajaran dan berbagai permaslahan yang dihadapi bangsa, mahasiswa diharapkan menjadi agen perusbahan dan penggerak, menghasilkan berbagai solusi untuk bangsa, ubah paradigma belajar diperguruan tinggi menjadi kuliah untuk belajar, belajar bagaimana bisa berkarya atau bekerja di berbagai bidang, bukan hanya sekedar kuliah untuk bekerja. Mari sama – sama belajar dan terus haus belajar untuk menjadi manusia yang bermanfaat,'' ucapnya.

Direktur Politeknik Pos Indonesia, Dr. Ir. Agus Purnomo, MT dalam sambutannya mengatakan, mahasiswa memiliki peran kompleks dan menyeluruh sehingga dikelompokkan dalam tiga fungsi, yakni agent of change, social control, dan iron stock (generasi penerus untuk memimpin bangsa ini). ''Sebagai peran agent of change, mahasiswa dituntut untuk mampu menuangkan ide pemikirian cerdasnya guna merubah paradigm yang berkembang disuatu kelompok dan menjadikannya terarah sesuai kepentingan bersama. Selain itu mahasiswa pun harus mampu menjadi agen berdayaan yang berperan sebagai social control terhadap pembangun fisik dan non fisik dari sebuang bangsa,'' ujarnya dalam telekonferensi siding senat terbuka pengukuhan mahasiswa baru Politeknik Pos Indonesia, Selasa (13/10).

Sedangkan sebagai iron stock, maka mahasiswa tidak cukup hanya memupuk diri dengan ilmu spesifik saja, tetapi perlu ditunjang dengan kompetensi soft skill lainnya, sperti kepemimpinan, kemampuan memprosisikan diri, interaksi linta generasi dan sensitivitas yang tinggi. 

Ia menambahkan, berkembangannya situasi dunia saat ini dengan hadirnya era revolusi industri 4.0 dan situasi lingkungan Volatile, Uncertain, Complexity, and  Ambigity (VUCA). Maka perubahannya terjadi begitu cepat, tidak linier, dan berdampak sangat luar biasa bagi seluruh sector kehidupan, termasuk pendidikan.

''Untuk mengantisipasi hal itu, maka Politeknik Pos Indonesia pun telah melakukan dan mengembangkan model alignment kurikulum pembelajaran berbasis IT dan digitalisasi yang relevan dengan kebutuhan industri masa depan, memasukan pembelajaran coding, internet of things, artificial intelegent, could computing, virtual reality, augmented reality, big data, dan smart manufacturing ke dalam beberapa mata kuliah yang relevan, dan dipadukan dengan rekognisi pembelajaran lampau,'' jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga memberikan berbagai sertifikasi kompetensi yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) maupun lembaga sertifikasi internasional. Hal ini, agar para lulusan Poltekpos Indonesia memiliki keunggulan kompetitif yang tinggi dibandingkan para lulusan perguruan tinggi lainnya. 

Pada kesempatan yang sama, Ketua Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) atau Character Building Politeknik Pos Indonesia, Roni Andarsyah ST, M.kom menerangkan dengan berkembangnya era revolusi dari perubahan 1.0 hingga kini 4.0 atau era cyber physical system, maka para mahasiswa dituntut untuk mampu beradaptasi menggunakan berbagai perangkat komputerisasi yang terkoneksi dengan internet. Termasuk dalam hal pelaksanaan pembelajaran yang diterapkan di Politeknik Pos Indonesia.

Salah satu layanan yang terkoneksi dengan komputerisasi, IoT dan Artificial Intelegent yang dimiliki Politeknik Pos Indonesia bernama Iteung (IT service utility integrated). Dimana memiliki fungsi untuk memberikan pelayanan terkait akademik, pembiayaan, dan masih banyak lagi kepada masyarakat Poltekpos. ''Oleh karena itu, kami berharap para mahasiswa Politeknik Pos Indonesia harus siap menghadapi sistem perkuliahan secara daring, karena kami telah menerapkan fitur-fitur perkuliahan yang sudah berbasis teknologi semua, salah satunya Iteung,'' ucapnya.

Sementara itu, Ketua Penerimaan Mahasiswa Baru 2020-2021, Dr. Indra Firmansyah, SE., MM., Ak., CA., CRMP menerangkan bahwa mahasiswa baru Poltekpos Indonesia Tahun Akademik 2020-2021 berjumlah 651 orang.

Sepuluh program studi itu adalah D3 Akuntansi (34 mahasiswa), D3 Logistik Bisnis (114), D3 Manajemen Bisnis (35), D3 Sistem Informasi (26), D3 Teknik Informatika (38), D4 Akuntansi (55), D4 Logistik Bisnis (148), D4 Manajemen Bisnis (94), D4 Teknik Informatika (81), D4 E-Commerce Logistics (26).

Jumlah tersebut, merupakan para mahasiswa yang sudah melakukan registrasi pada 10 Oktober 2020, dari total pendaftar 2.355 calon mahasiswa melalui jalur seleksi Rapor (PMDK), Reguler, Undangan, Mandiri, KIP, dan APERTI BUMN.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement