Selasa 13 Oct 2020 19:31 WIB

OJK: Indonesia akan Jadi Pusat Pengembangan Keuangan Syariah

Indonesia berada posisi empat besar dalam pengembangan industri keuangan syariah

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
Merger Bank Umum Syariah: Petugas melayani nasabah di Bank Syariah Mandiri, Jakarta, (ilustrasi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Merger Bank Umum Syariah: Petugas melayani nasabah di Bank Syariah Mandiri, Jakarta, (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendukung rencana Kementerian BUMN untuk melakukan merger atau penggabungan tiga bank BUMN syariah yaitu PT Bank BRI Syariah Tbk, PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank Syariah Mandiri. Langkah ini bertujuan untuk membangun industri perbankan yang sehat dan memiliki daya saing.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan merger bank syariah akan memberikan kualitas layanan yang lebih baik serta untuk memberikan kontribusi terbaik dalam pembangunan ekonomi. “OJK telah menerima informasi awal dan akan memfasilitasi dengan berbagai kebijakan dan ketentuan agar aksi korporasi ini berjalan sesuai dengan tahapan waktu yang direncanakan,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (13/10).

Baca Juga

Menurutnya penggabungan tiga bank BUMN Syariah ini juga sejalan dengan upaya Indonesia menjadi sentra pengembangan keuangan syariah. Saat ini peringkat Indonesia sudah berada posisi empat besar dalam pengembangan industri keuangan syariah berdasarkan Islamic Finance Development Indicator.

Sementara Ketua Tim Project Management Office dan Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Hery Gunardi menambahkan jika berjalan lancar, legal merger akan terlaksana pada Februari 2021. Adapun persiapan proses-proses tersebut akan sangat banyak.

“Termasuk produk mapping, pembahasan terkait cabang, hingga penyatuan sistem teknologi. Kita akan memilih dan mempertahankan yang lebih baik," ucapnya.

Dia mengingatkan pada proses merger yang terjadi pada Bank Mandiri 2000 lalu. Proses tersebut nilainya tidak mudah, butuh waktu persiapan minimal satu tahun.

“Tahun selanjutnya akan lebih pada proses integrasi, mulai dari sistem teknologi hingga corporate culture,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement