Selasa 13 Oct 2020 16:12 WIB

Kota Bogor Dijadwalkan Vaksinasi Covid-19 Bulan Depan

Kota Bogor menyiapkan Puskesmas Tanah Sareal untuk pelaksanaan pemberian vaksin.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas medis mencatat data warga saat proses simulasi ujicoba vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, Ahad (4/10/2020). Simulasi di puskesmas tersebut dilakukan setelah ditunjuk Kementerian Kesehatan sebagai salah satu lokasi pelaksanaan ujicoba vaksinasi COVID-19 dengan memastikan kesiapan mulai dari alur proses vaksinasi, tenaga kesehatan, observasi, penerapan protokol kesehatan dan jalur khusus ke Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Petugas medis mencatat data warga saat proses simulasi ujicoba vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, Ahad (4/10/2020). Simulasi di puskesmas tersebut dilakukan setelah ditunjuk Kementerian Kesehatan sebagai salah satu lokasi pelaksanaan ujicoba vaksinasi COVID-19 dengan memastikan kesiapan mulai dari alur proses vaksinasi, tenaga kesehatan, observasi, penerapan protokol kesehatan dan jalur khusus ke Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Setelah ditetapkan menjadi salah satu tempat untuk uji coba vaksin Covid-19, Kota Bogor dijadwalkan akan memulai vaksinasi pada November mendatang. Keputusan tersebut berdasarkan arahan dari Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan melalui rapat virtual.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto menjelaskan Kota Bogor akan segera menyusun rencana vaksinasi tersebut. Kota Bogor menyiapkan Puskesmas Tanah Sareal untuk pelaksanaan pemberian vaksin.

"Hari ini kita akan matangkan, jadi berdasarkan arahan dari Pak Menko kemungkinan besar pemberian vaksin akan dimulai kalau tidak ada halangan bulan November. Artinya tidak terlalu lama lagi,” kata Bima Arya saat ditemui di Taman Ekspresi, Selasa (13/10).

Penyusunan rencana tersebut termasuk pada siapa saja yang akan diprioritaskan untuk mendapatkan vaksin pertama kali. Bima Arya memaparkan, sejumlah 20 persen dari warga Kota Bogor divaksin terlebih dahulu, terutama tenaga kesehatan dan pelayanan publik.

"Jadi ada dua yang kami prioritaskan. Pertama adalah tenaga kesehatan dan kedua adalah pelayan publik. Seperti Aparatur Sipil Negara (ASN) dan orang-orang yang beresiko tinggi karena sering melakukan kontak karena pekerjaannya sebagai pelayan publik,\" jelas Bima Arya.

Diketahui, jumlah tenaga kesehatan di Kota Bogor saat ini berjumlah 974 orang yang terdiri dari 581 ASN, 393 non-ASN dan 30 internship. Data-data tersebut, kata Bima Arya akan segerw diajukan ke Presiden Joko Widodo melalui Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil supaya Kota Bogor bisa sehera mendapatkan rundown dan tata cara pemberian vaksin.

Dalam Rapat Koordinasi mengenai Targeted Testing & Tracing Covid19 di Jabodetabek dan Bali bersama Menko Maritim & Investasi, hadir juha Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Gubernur Bali, I Wayan Koster dan kepala daerah lainnya.

Sebelumnya, Ridwan Kamil menjelaskan ada dua jenis vaksin Covid-19 yang nantinya akan digunakan di Indonesia. Yakni vaksin yang diimpor 100 persen dari luar negeri, dan vaksin yang sedang berproses uji klinis oleh Biofarma di Bandung, Jawa Barat.

Ridwan Kamil mengatakan, vaksin yang diimpor pemerintah pusat akan datang pada November yang akan datang. Namun, vaksin impor tersebut akan difokuskan untuk para tenaga kesehatan (nakes). Sementara untuk vaksin yang diproduksi di dalam negeri masih diproses.

“Kalau yang diproduksi dalam negeri sedang dalam proses tes ketiga, seperti yang saya lakukan (jadi relawan vaksin). Baru Desember nanti keputusan berhasil atau tidaknya,” jelas Ridwan Kamil di Kota Bogor beberapa waktu yang lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement