Selasa 13 Oct 2020 11:07 WIB

Rusia Modifikasi Pertahanan Udara S-400 dan S-300

Modifikasi S-400 dan S-300 membuatnya dapat digunakan untuk berbagai jenis rudal

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Sistem misil S-400 milik Rusia. Modifikasi S-400 dan S-300 membuatnya dapat digunakan untuk berbagai jenis rudal. Ilustrasi.
Foto: EPA
Sistem misil S-400 milik Rusia. Modifikasi S-400 dan S-300 membuatnya dapat digunakan untuk berbagai jenis rudal. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kementerian Pertahanan Rusia telah memutuskan untuk memodifikasi sistem pertahanan udara S-400 Triumph dan S-300. Saat ini, kedua armada itu hanya dapat dilengkapi dengan satu jenis rudal.

Menurut laporan surat kabar Izvestia, dengan proses modifikasi maka S-400 dan S-300 akan dapat mencapai target secara bersamaan dengan beberapa jenis rudal baik rudal jarak jauh maupun pendek dan rudal dengan kemampuan manuver tinggi. Pemilihan amunisi pun akan didasarkan pada situasi taktis.

Baca Juga

"Sistem yang ditingkatkan secara radikal akan meningkatkan kemampuan pertahanan udara domestik dan akan memungkinkan penciptaan pertahanan eselon untuk mengalahkan target apa pun," ujar laporan Izvestia.

S-300 dan S-400 adalah sistem Surface to Air Missile (SAM) paling mematikan dan dirancang untuk beroperasi dalam integrasi. Keduanya berfungsi bersama untuk meningkatkan efektivitas sebagai bagian dari Sistem Pertahanan Udara terintegrasi (IADS) yang jauh lebih luas.

IADS terdiri dari lapisan SAM, mulai dari rudal jarak sangat pendek hingga rudal jarak sangat jauh untuk meningkatkan pertahanan Rusia. Ini juga menggabungkan berbagai radar dan sensor untuk mendeteksi berbagai jenis target musuh.

Mantan wakil komandan Persemakmuran Bersama Sistem Pertahanan Udara Negara-negara Merdeka, Letnan Jenderal (purnawirawan) Aytech Bizhev, menyatakan menggabungkan rudal yang berbeda dari satu peluncur akan menghasilkan penggunaan rudal yang lebih rasional. “Sistem seperti itu diperlukan agar amunisi tidak terbuang percuma pada target yang kurang penting,” ujarnya.

Bizhev menjelaskan keputusan untuk menggunakan satu atau jenis rudal lain dibuat tergantung pada jangkauan dan kelas target udara. "Mengapa menggunakan amunisi jarak jauh pada jarak 50 kilometer ketika target dapat ditembak jatuh dengan rudal jarak dekat?" ujarnya.

Sistem pertahanan udara S-300 dan S-400 Rusia akan mendapatkan dorongan besar-besaran dengan kemampuan untuk membawa lebih dari satu jenis rudal. Kondisi ini memungkinkan sistem pertahanan udara paling canggih di negara itu mendapatkan keuntungan besar melawan musuh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement