Selasa 13 Oct 2020 09:43 WIB

Kisah Rasul dan Anjing yang Kehausan

Upaya untuk memberi makan, minum, dan memelihara makhluk akan memperoleh pahala.

Relawan penyayang binatang memberi makanan kepada anjing liar
Foto: ANTARA/FIKRI YUSUF
Relawan penyayang binatang memberi makanan kepada anjing liar

 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam buku Jiwa dalam Bimbingan Rasulullah karya Dr Saad Riyadh diceritakan kebaikan seorang yang melakukan perjalanan jauh dan memberikan minum kepada anjing yang kehausan seperti dirinya.

Rasulullah Saw bersabda, "Dahulu ada seorang lelaki yang mengadakan perjalanan jauh. Di tengah jalan dia merasa sangat haus. Ketika akhirnya menemukan sebuah sumur, dia lalu turun ke bawah untuk minum. Setelah lepas dahaganya dan naik kembali ke atas, tiba-tiba di hadapannya terlihat seekor anjing yang menjulurkan lidahnya seraya menjilat-jilat tanah yang lembab karena saking kehausan. Lelaki itu berkata di dalam hati, 'Anjing itu pasti sedang sangat kehausan seperti diriku tadi'. Dia lalu kembali turun ke dasar sumur. Setelah mengisi sepatunya dengan air sampai penuh dan menggigitnya dengan mulut, dia kemudian memanjat ke atas. Sesampainya di atas dia lalu memberikan air minum itu kepada anjing. Tindakannya tersebut telah membuat Allah berterima kasih kepadanya dan mengampuni dosa-dosanya."

Mendengar cerita Rasulullah Saw tersebut para sahabat kemudian bertanya, "Wahai Rasulullah Saw, apakah kami memperoleh pahala dengan memelihara (memberi makan dan minum) ternak kami?"

Rasulullah Saw menjawab, "Pada (upaya memberi makan, minum, serta memelihara) setiap makhluk hidup (baik manusia, hewan, maupun tumbuhan) akan memperoleh pahala." (HR Bukhari)

Abu Hurairah r.a menceritakan bahwa suatu saat Rasulullah Saw terlihat mencium cucunya, Hasan bin Ali, sementara di samping Beliau ikut duduk al-Aqra bin Habis at-Tamimi. Melihat hal itu, al-Aqra berkata, "Saya memiliki sepuluh orang anak dan tidak pernah sekalipun mencium salah seorang dari mereka."

Rasulullah Saw lalu menoleh kepadanya seraya berkata, "Siapa yang tidak bersikap penyayang maka tidak akan disayang." (HR Bukhari)

Dalam kesempatan lain Rasulullah Saw bersabda, "Rasa kasih sayang tidak akan dicabut kecuali dari hati seorang yang durhaka" (HR Ahmad)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement