Selasa 13 Oct 2020 08:15 WIB

Pemuda Arab Banyak yang Ingin Tinggalkan Negaranya

Lebih 40 persen dari 200 juta anak muda di Timur Tengah ingin pindah negara.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Esthi Maharani
 Pemuda Lebanon
Foto: AP / Hussein Malla
Pemuda Lebanon

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei Pemuda Arab menyebut lebih 40 persen dari 200 juta  anak muda di Timur Tengah dan Afrika Utara mempertimbangkan untuk pindah ke negara lain. Survei itu dilakukan oleh agen komunikasi Dubai Asda'a Burson Cohn & Wolfe tahun ini.

Dalam pelaksanaannya, survei dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama berlangsung pada Januari dan Maret dengan melakukan jajak pendapat terhadap 3.400 pemuda Arab. Sedangkan pada tahap kedua dilakukan pada Agustus, dengan mensurvei  600 responden termasuk untuk mengetahui sejauh mana pandemi Covid-19 yang terjadi mempengaruhi keinginan untuk pindah ke negara lain.

Dalam survei itu, Lebanon yang sedang dilanda krisis menunjukkan jumlah responden tertinggi yang menyatakan keinginan mereka untuk pergi dari negaranya dengan jumlah 77 persen. Disusul oleh warga Libya sebanyak 69 persen, Yaman 66 persen, dan Irak 65 persen.

Berbanding terbalik dengan Uni Emirat Arab (UEA) dan Arab Saudi yang justru tidak memikirkan untuk meninggalkan negaranya. Sebanyak  97 persen warga UEA dan 94 persen warga Saudi menyatakan tidak mempertimbangkan emigrasi. UEA menjadi tujuan bagi lebih dari 45 persen pemuda Arab selama sembilan tahun berturut-turut, mengungguli Amerika Serikat, Kanada, dan Inggris.

Survei tersebut mengambil responden berusia antara 18 dan 24 tahun dari 17 negara Arab di Timur Tengah dan Afrika Utara dengan pembagian gender seimbang. Dalam survei itu ditemukan alasan ekonomi menjadi alasan utama untuk beremigrasi. Selain itu ada juga alasan karena korupsi pemerintah di negaranya, masalah kesempatan pendidikan, alasan keamanan dan karena ingin mencari pengalaman baru.

Di antara kaum muda yang secara aktif mempertimbangkan untuk emigrasi, ada sebanyak 60 persen mengatakan, mereka ingin pergi untuk sementara waktu saja, sedangkan lainnya menyatakan ingin meninggalkan negaranya selamanya.

Ketika ditanya memikirkan tentang dampak Covid-19, apakah itu membuat mereka semakin ingin atau tidak  mungkin untuk beremigrasi ke negara lain? Hampir sepertiga pemuda Arab mengatakan mereka lebih mungkin untuk beremigrasi," dalam survei itu seperti dilansir Middle East Eye pada Senin (12/10).

Empat puluh satu persen anak muda Aljazair, satu dari tiga pemuda Yordania, dan 33 persen orang Mesir menyatakan keinginan mereka untuk beremigrasi akibat Covid-19. Sebaliknya hanya sembilan persen anak muda Saudi yang mengatakan bahwa mereka  mungkin  pindah ke negara lain karena pandemi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement