Selasa 13 Oct 2020 07:41 WIB

UMM Fokus Branding Destinasi Desa Wisata Malang Raya

Areal pertanian di Brakseng, Desa Sumberbrantas disulap jadi destinasi wisata baru.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Dwi Murdaningsih
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mem-branding sejumlah  desa di Malang Raya menjadi destinasi wisata.
Foto: umm
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mem-branding sejumlah desa di Malang Raya menjadi destinasi wisata.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Praktikum Public Relations, Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), terus menghasilkan karya untuk negeri. Terbaru, kelompok Athena melalui praktikum Public Relations & Event Management mampu membranding areal pertanian di Brakseng, Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu menjadi destinasi wisata baru.

Sebelumnya, kelompok GuysPro mampu menyulap pemukiman padat dan kumuh di Jodipan, Kota Malang menjadi Kampung Warna Warni Jodipan (KWJ). Dua tahun kemudian, kelompok Prospero PR mampu menghasilkan kampung tematik dan Kampung Hijau Tempenosaurus. Bahkan, kelompok ini mampu memecahkan Rekor Muri Replika Dinosaurus Terbesar dari Tempe ketika meluncurkan kampung tersebut.  

Baca Juga

Dosen pengampu dan pendamping mata kuliah Praktikum Public Relations, Jamroji menyatakan, praktikum Public Relations Prodi Ilmu Komunikasi UMM akan terus fokus melakukan destinations brandingpada desa-desa di Malang Raya.

Terbaru, sebanyak 18 kelompok praktikum mahasiswa peminatan Public Relations telah dikirim ke sembilan desa di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Tugas mereka, yakni mengindentifikasi potensi tiap desa, mendesain konsep wisata berdasar potensi yang ditemukan serta  melakukan aktivitas branding.

"Sampai mengadakan event untuk mengenalkan wisata di desa tersebut,” ungkap Jamroji.

Mengingat tengah pandemi Covid-19, berbagai aktivitas kelompok mahasiswa harus dialihkan ke kegiatan daring. Salah satunya dilakukan kelompok yang melakukan destination branding untuk areal pertanian di Brakseng.

Sejak Maret 2020, UMM dan masyarakat Brakseng gencar melakukan aktivasi branding. Hal ini dilakukan melaui berbagai platform media sosial, terutama Instagram yang kini berhasil mendapatkan ribuan pengikut.

"Maka tidak heran jika sekarang areal Wisata Alam Brakseng dikunjungi ribuan pengunjung tiap bulanya," ucap dia.

Wisata Alam Brakseng berlokasi di Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Wisata yang diinisiatori oleh Jamroji dan enam mahasiswa ini ni baru berjalan resmi di pertengahan 2020.

Awalnya Brakseng hanya sebuah kawasan pertanian milik perorangan yang mempunyai hasil komoditi dengan kualitas terbaik seperti kentang, wortel, sawi dan lain-lain. Asal-usul nama “Brakseng” sendiri, yakni gabungan dari kata “Brak” (gubuk) dan “Seng” (lempengan besi berbentuk pipih dan tipis). Semula, kawasan ini terdapat suatu gubuk yang mempunyai atap dari bahan besi yang pipih dan tipis, tapi sekarang sudah tidak ada lagi.

Kelompok Athena banyak mengalami kendala selama proses branding Brakseng.  Beberapa program sempat ditolak dan masyarakat enggan kawasan Brakseng diubah menjadi destinasi wisata. Lalu banyak tanaman petani yang rusak akibat diinjak orang luar desa untuk berfoto secara gratis.

Mahasiswa UMM berhasil membuat terobosan teknik promosi jitu melalui program praktikum Public Relations 3 (PR & Event Management). Cara mem-brandingnya dengan menjadikan Brakseng sebagai wisata melalui stiker dan pamflet “Jangan Injak Tanaman”. Kemudian publikasi di berbagai platform digital karena media sosial mempunyai dampak besar untuk menyebarkan informasi.

Perwakilan kelompok, Dio Bayu Saputra berharap, program Praktikum Public Relations mampu menghasilkan lulusan berkredibilitas tinggi. Kemudian bisa terus berkolaborasi dengan desa-desa di Indonesia untuk membantu pemecahan masalah. "Dengan cara mengembangkan potensi yang ada untuk meningkatkan perekonomian daerah," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement