Senin 12 Oct 2020 23:51 WIB

Mentan Pastikan Persediaan Nutrisi Saat Pandemi Cukup

Mentan menilai persediaan nutrisi khususnya daging penting di saat pandemi

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meninjau lokasi Peternakan Kambing, Domba dan Sapi di Yayasan Adzkia, Desa Sukaresmi, Cisaat, Sukabumi - Jawa Barat.
Foto: Kementan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meninjau lokasi Peternakan Kambing, Domba dan Sapi di Yayasan Adzkia, Desa Sukaresmi, Cisaat, Sukabumi - Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memastikan persediaan nutrisi khususnya yang bersumber dari daging di masa pandemi COVID-19 tetap tersedia.

"Nutrisi dan ketahanan gizi menjadi sangat penting di masa pandemi COVID-19 ini. Maka dari itu, kami mengecek persediaannya ke peternakan sapi dan kambing di Kabupaten Sukabumi untuk mengetahui sejauh mana persediaannya," kata Mentan Syahrul Yasin Limpo di sela kunjungan kerja di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin (12/10).

Untuk itu, lanjut Mentan, Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan penyempurnaan pada beberapa hal, seperti koneksitas dari hulu hingga hilir agar pasokan dari peternak hingga warga berjalan lancar.

Selain itu pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) dalam penyediaan nutrisi dan pangan. Namun, lanjut dia, untuk memenuhi kebutuhan tersebut kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah serta didukung kelompok tani dan BUMN harus dilakukan secara maksimal.

Dari hasil kunjungan kerja ke beberapa daerah selama pandemi COVID-19, kata Mentan, persediaan pangan cukup terjamin, khususnya di Sukabumi. Namun, lanjut dia, perlu akselerasi antara persediaan, penyerapan, hingga penyaluran pangan ke masyarakat harus terjaga.

"Jika konektivitas terjaga dengan baik maka pendapatan petani atau peternak meningkat dan kebutuhan akan nutrisi masyarakat bisa terjamin atau terjaga dengan baik," tambah Mentan.

Mentan Syahrul berharap petani Sukabumi dapat mengembangkan usaha taninya secara komprehensif dari budi daya (on farm) hingga pengolahan dan pemasaran (off farm).

Hal ini sekaligus sebagai upaya dalam menghasilkan produk yang mempunyai nilai tambah sehingga berdampak terhadap peningkatan pendapatan petani di wilayah tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement