Senin 12 Oct 2020 21:04 WIB

Satu Meninggal Dunia Tertimpa Longsor di Tasikmalaya

Korban tidak berhasil menyelamatkan diri saat longsor menimpa rumahnya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya melaporkan, satu orang meninggal dunia akibat tertimbun longsor di Desa Malatisuka, Kecamatan Gunung Tanjung, Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (12/10) (Foto: ilustrasi longsor)
Foto: CANDRA YANUARSYAH/ANTARA
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya melaporkan, satu orang meninggal dunia akibat tertimbun longsor di Desa Malatisuka, Kecamatan Gunung Tanjung, Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (12/10) (Foto: ilustrasi longsor)

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya melaporkan, satu orang meninggal dunia akibat tertimbun longsor di Desa Malatisuka, Kecamatan Gunung Tanjung, Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (12/10). Berdasarkan laporan di lapangan yang diterima BPBD, korban meninggal bernama Abdul Rohman (83).

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin, mengatakan, korban tidak berhasil menyelamatkan diri ketika bencana longsor menimpa rumahnya. Selain menyebabkan korban jiwa, kata dia, bencana alam longsor dan banjir itu telah menimbulkan kerusakan rumah warga dan fasilitas umum lainnya.

Baca Juga

"Akses jalan di beberapa titik juga terputus," katanya, Senin.

Ia menyampaikan, bencana alam banjir dan longsor itu terjadi di 11 kecamatan yang disebabkan hujan deras dan berlangsung lama mengguyur wilayah Tasikmalaya pada Ahad (11/10). Jajarannya, kata dia, sudah diterjunkan untuk membantu warga yang terdampak bencana alam banjir maupun longsor dan membersihkan material longsor yang menimbun rumah maupun badan jalan.

"Kita bagi beberapa tim untuk melakukan penanganan bencana," katanya.

Ia menyebutkan, kecamatan yang dilanda bencana alam yakni longsor di Parungponteng, Salopa, Jatiwaras, kemudian longsor dan banjir di Kecamatan Sodonghilir, lalu bencana banjir bandang di Bojongasih, Cipatujah, Sukaraja, Bantarkalong, Gunungtanjung, Tanjungjaya, dan Karangnunggal. Petugas di lapangan, kata dia, masih melakukan pendataan secara akurat terkait jumlah rumah warga dan kerugian materi dampak dari bencana alam tersebut.

"Kita masih melakukan penanganan dan pendataan di lapangan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement