Senin 12 Oct 2020 09:18 WIB

Nabi Muhammad Sampaikan Risalah tanpa Putus Asa

Nabi Muhammad dan juga rasul lainnya menyampaikan risalah tanpa putus asa.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
Nabi Muhammad Sampaikan Risalah Tanpa Putus Asa. Foto: Ilustrasi Rasulullah
Foto: Republika/Mardiah
Nabi Muhammad Sampaikan Risalah Tanpa Putus Asa. Foto: Ilustrasi Rasulullah

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Tujuan lain dari diutusnya para rasul adalah untuk menyampaikan risalah (wazhifah ar risalah). Dengan diutusnya rasul, manusia mengetahui hal-hal yang diperintahkan dan dilarang oleh Allah. Semua rasul dan nabi membawa risalah tertentu yang berbeda satu sama lain dalam masalah-masalah cabang (furu’) tapi mereka semua menyampaikan hal yang sama pada masalah-masalah pokok. Tentang tujuan dan tugas umum yang dipikul para nabi dan rasul ini tertulis dalam Al Quran.

ٱلَّذِينَ يُبَلِّغُونَ رِسَٰلَٰتِ ٱللَّهِ وَيَخْشَوْنَهُۥ وَلَا يَخْشَوْنَ أَحَدًا إِلَّا ٱللَّهَ ۗ وَكَفَىٰ بِٱللَّهِ حَسِيبًا

Baca Juga

Artinya: (yaitu) orang-orang yang menyapaikan risalah-risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang(pun) selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat Perhitungan. (Al Quran surat Al Ahzab ayat 39)

Para nabi dan rasul tidak memiliki rasa takut sedikit pun pada segala bentuk siksaan dari orang-orang yang membencinya kala menjalankan tugas sebagai utusan Allah. Sebab mereka hanya takut kepada Allah.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلرَّسُولُ بَلِّغْ مَآ أُنزِلَ إِلَيْكَ مِن رَّبِّكَ ۖ وَإِن لَّمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُۥ ۚ وَٱللَّهُ يَعْصِمُكَ مِنَ ٱلنَّاسِ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلْكَٰفِرِينَ

Artinya: Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. ( Al Quran surat Al Maidah ayat 67).

“Tentu saja, Rasulullah telah memahami betapa penting risalah yang diembannya, sebab kalau bukan disebabkan peran penting risalah tersebut, tentulah beliau tidak akan pernah diminta untuk melaksanakan tugas tersebut. Setelah Rasulullah selesai menerima tanggungjwab untuk menyampaikan risalah yang dititipkan padanya, beliau puh mengorbankan seluruh jiwa-raga demi memenuhi tugas tersebut. Dengan susah payah beliau menyampaikan ajaran yang beliau terima dari Allah, mengetuk setiap pintu, dan mencari satu persatu orang-orang yang mau menerima seruan dakwah beliau,” jelas cendikiawan Muslim Turki Muhammad Fethullah Gulen dalam bukunya Cahaya Abadi Muhammad SAW Kebanggaan Umat Manusia.

Reaksi yang muncul dari orang-orang kafir ketika menerima dakwah Islam yang dibawa Rasulullah adalah tidak peduli dan memutuskan hubungan dengan Rasulullah. Mereka pun kemudian mencaci dan menghina Rasulullah. Bahkan mereka pun menggunakan kekerasan fisik, penyiksaan dan berbagai bentuk penganiayaan. Mereka mengganggu Rasulullah dengan meletakkan duri dijalan yang biasa beliau lalui, melemparkan kotoran kepada Rasulullah ketika sedang sholat, dan berbagai bentuk penghinaan lainnya.

Tetapi Rasulullah tidak pernah putus asa atau patah semangat. Hal itu dapat terjadi karena beliau menyadari betul bahwa dakwah adalah alasan dan tujuan dari kemunculan dan diutusnnya seorang rasul ke dunia. Sebab itu tanpa mengenal lelah Rasulullah terus berdakwah kepada semua orang tak terkecuali orang-orang yang memusuhi Rasulullah.

“Entah berapa kali Rasulullah mendatangi para musuh Allah seperti Abu Jahal dan Abu Lahab untuk kemudian menunjukan jalan hidayah kepada mereka. Beliau tak segan masuk keluar pasar atau menyambangi satu persatu tenda-tenda di padang pasir dengan harapan semoga ada yang mau menerima hidayah. Sering kali semua pintu tampak tertutup bagi Rasulullah. Tapi beliau tak segan untuk mengetuk pintu yang sama dan menyampaikan dakwah yang sama berulang kali,” jelas Gulen.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement