Senin 12 Oct 2020 07:24 WIB

Tips Mencegah Covid-19 Bagi Orang dengan Sakit Bawaan

Orang dengan komorbid bila terjangkit Covid-19 bisa memperberat sakit yang diderita.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dokter spesialis penyakit dalam RSA UGM, dr Agit Sena Setiadi mengatakan, orang dengan komorbid atau penyakit penyerta rentan terinfeksi virus corona baru penyebab Covid-19. Maka itu, pencegahan penting dilakukan.

"Seseorang dengan komorbid lebih berisiko terkena Covid-19. Salah satunya terkait sistem pertahanan tubuh yang lebih rendah dibandingkan orang yang tanpa penyakit penyerta," kata Agit, Jumat (9/10) lalu.

Baca Juga

Ia menjelaskan, komorbid merupakan suatu keadaan seseorang telah memiliki penyakit yang sudah diderita dan bersifat kronik. Misalnya, diabetes melitus, hipertensi, penyakit jantung, penyakit saluran pernapasan kronis dan kanker. Selain itu juga serangan jantung atau stroke, ginjal, penyakit terkait geriatri, penyakit terkait autoimun dan penyakit kronis lainnya. Orang dengan komorbid bila terjangkit covid-19 bisa memperberat sakit yang diderita.

Beberapa penyakit komorbid kondisinya akan menjadi lebih berat seperti paru kronik (ppok) atau penyakit jantung. Karenanya, pengelolaan dan pencegahan Covid-19 pada orang dengan komorbid, dikatakan Agit, penting dilakukan.

Tujuannya, lanjut Agit, untuk mengurangi risiko kesakitan dan kematian. Salah satunya sering memantau kondisi tubuh dengan kontrol secara rutin ke dokter, kendalikan komorbid dengan baik untuk mencegah munculnya komplikasi.

"Dengan menjaga pola hidup sehat dan mengatur pola makan sesuai kondisi komorbid," ujar Agit.

Agit mengingatkan, untuk menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan menjaga kebersihan lingkungan. Lalu, orang dengan komorbid diimbau menghindari kerumunan dan tetap berada di rumah.

"Olahraga rutin yang disesuaikan dengan kondisi komorbid dan hindari stres. Patuhi protokol-protokol kesehatan yang disampaikan pemerintah dan institusi kesehatan setempat," kata Agit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement