Senin 12 Oct 2020 00:08 WIB

Kereta dan Bus Tabrakan di Thailand, 20 Orang Tewas

Tidak ada penghalang untuk memblokir lalu lintas saat kereta datang di Thailand

Red: Nur Aini
Sebuah kereta penumpang melaju ke stasiun saat polisi Thailand dan petugas forensik memeriksa rongsokan bus setelah bertabrakan dengan sebuah kereta di stasiun kereta Khlong Kwaeng Klan di provinsi Chachoengsao, Thailand, 11 Oktober 2020. Dua puluh orang tewas sementara 30 lainnya terluka setelah kereta api menabrak sebuah bus yang membawa umat Buddha menuju ke sebuah kuil untuk upacara pemberian jasa untuk menandai akhir Prapaskah Buddha, kata polisi.
Foto: EPA-EFE/RUNGROJ YONGRIT
Sebuah kereta penumpang melaju ke stasiun saat polisi Thailand dan petugas forensik memeriksa rongsokan bus setelah bertabrakan dengan sebuah kereta di stasiun kereta Khlong Kwaeng Klan di provinsi Chachoengsao, Thailand, 11 Oktober 2020. Dua puluh orang tewas sementara 30 lainnya terluka setelah kereta api menabrak sebuah bus yang membawa umat Buddha menuju ke sebuah kuil untuk upacara pemberian jasa untuk menandai akhir Prapaskah Buddha, kata polisi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Sebuah bus yang menuju ke kuil Buddha bertabrakan dengan kereta di Thailand tengah pada Ahad (11/10), menewaskan setidaknya 20 orang dan menyebabkan 30 orang luka-luka, sebagaimana dikatakan otoritas setempat.

Kecelakaan terjadi pada pukul 8:05 pagi waktu setempat, di dekat stasiun kereta Khlong Kwaeng Klan, 63 km ke arah timur dari Bangkok, kata Maitree Tritilanon, Gubernur provinsi Chachoengsao, di mana kecelakaan tersebut terjadi. Sebuah bus tur yang membawa sebanyak 60 pekerja pabrik menuju sebuah upacara Buddha di kuil tengah melintasi rel kereta saat ditabrak oleh kereta barang menuju ibu kota dari bagian timur Thailand.

Baca Juga

Bus itu terbalik dan bagian atasnya robek, dengan puing-puing dan logam berserakan di sekitar area kecelakaan, sebagaimana terlihat dalam gambar dari petugas penyelamat. Kereta tetap berada di rel. Gubernur Maitree mengatakan perlintasan itu memiliki alarm tetapi tidak ada penghalang untuk memblokir lalu lintas saat kereta datang. Dia mengatakan provinsi itu akan memasang gundukan dan penghalang kecepatan serta menebang pohon di dekat penyeberangan untuk meningkatkan jarak pandang.

“Biarlah kasus ini menjadi pelajaran, dan kami akan melakukan perbaikan di tempat-tempat yang berisiko agar kecelakaan seperti itu tidak terjadi lagi,” kata Maitree dalam pernyataannya.

Jalan di Thailand termasuk yang paling mematikan di dunia, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Ada sedikit peningkatan meskipun kampanye keselamatan telah dilakukan selama bertahun-tahun. Para penumpang bus sedang melakukan perjalanan dari provinsi Samut Prakan ke sebuah kuil Buddha di Chachoengsao untuk upacara penghargaan yang menandai akhir dari Pra-paskah Buddha.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement