Senin 12 Oct 2020 01:05 WIB

Seoul Minta Pyongyang Hormati Pakta Perjanjian Antar-Korea

Korut memamerkan rudal balistik

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Bendera Korea Selatan dan Korea Utara. Ilustrasi
Foto: gallerychip.com
Bendera Korea Selatan dan Korea Utara. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Kantor kepresidenan Korea Selatan (Korsel) mengatakan Korea Utara (Korut) harus mematuhi perjanjian yang mencegah perang di antara dua negara. Hal itu disampaikan satu hari usai Korut memamerkan rudal balistiknya.

Pada Ahad (11/10) dalam pernyataan terpisah Kementerian Unifikasi Korsel mengatakan pidato Pemimpin Korut Kim Jong-ung menunjukkan harapannya kerja sama antara kedua negara yang mengarah pada perdamaian dan hubungan yang lebih baik. Kementerian Unifikasi lembaga Korsel yang menangani urusan antar-dua negara Korea.

Baca Juga

Dalam sebuah parade militer Sabtu (10/10) lalu, Pyongyang meluncurkan rudal balistik antarbenua yang belum pernah mereka diperlihatkan sebelumnya. Itu pertama kalinya Korut memamerkan senjata besar dua kali berturut-turut.

Di acara peringatan berdirinya Partai Buruh Korut (WPK) yang berkuasa, rudal tersebut dibawah oleh kendaraan pengangkut. Pakar mengatakan bila memang dapat beroperasi maka rudal itu akan menjadi rudal balistik antarbenua (ICBM) terbesar di dunia.

Direktur Non-Proliferasi dan Kebijakan Nuklir di Institut Internasional untuk Kajian Strategis, Michael Elleman, memprediksi rudal baru itu berpotensi dapat mencapai ke titik mana pun di AS. Menurutnya, senjata itu lebih andal daripada Soviet R- 16 atau R-26 ICBM yang tidak pernah digunakan. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement