Ahad 11 Oct 2020 17:37 WIB

BIN Sasar Rapid Test Antigen di Ponpes

BIN menyediakan kuota 1.000 peserta untuk kegiatan rapid antigen.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Andi Nur Aminah
Rapid test dan swab massal yang digelar Badan Intelijen Negara (BIN) bersama Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 (ilustrasi)
Foto: Edi Yusuf/Republika
Rapid test dan swab massal yang digelar Badan Intelijen Negara (BIN) bersama Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Intelijen Negara (BIN) menggelar rapid test antigen dan swab test di Pondok Pesantren Asshidiqiyah, Jakarta Barat. Kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu langkah pencegahan dan pemitigasian penyebaran Covid-19 di kluster pondok pesantren.

"Hari ini kami melaksanakan rapid antigen dan swab test di Pondok Pesantren Asshidiqiyah sesuai perintah pimpinan kami untuk mencegah penyebaran Covid-19," kata Ketua Tim Wilayah Sub Satgas Penangnan Covid-19 BIN, Sony Arifianto, di Jakarta, Ahad (11/10).

Baca Juga

Menurut dia, kegiatan ini merupakan arahan langsung dari Kepala BIN, Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan, untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Upaya BIN di pesantren kali ini juga dilakukan sebagai langkah untuk mencegah dan memitigasi penyebaran Covid-19 di kluster pondok pesantren.

Dia menjelaskan, rapid test antigen ini adalah test diagnostik cepat Covid-19 yang dilakukan untuk mendeteksi keberadaan antigen virus Covid-19 pada sampel yang berasal dari saluran pernapasan. Antigen akan terdeteksi ketika virus aktif bereplikasi.

 

Sony menyampaikan, BIN menyediakan kuota 1.000 peserta untuk kegiatan rapid antigen. Selain itu, BIN juga menyiapkan satu unit mobile laboratorium berbasis PCR. Mobile laboratorium digunakan untuk menguji sampel swab test apabila ada peserta yang hasilnya reaktif dari rapid antigen. "Sebanyak 25 tenaga medis dari Medical Intelijen BIN turut diterjunkan untuk membantu kegiatan ini," jelas Sony.

Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Asshidiqiyah, KH Ahmad Mahrus Iskandar menyampaikan ucapan terima kasih atas kerja sama BIN dalam menyelenggarakan kegiatan tersebut. Ahmad mengatakan, pesantrennya memang berkomitmen untuk menghadapi masalah pada masa pandemi Covid-19. "Ponpes kami tersebar di berbagai wilayah. Kami ingin sekali berkontribusi kepada negara untuk meminimalisir penyebaran Covid-19," jelas dia.

Ahmad menuturkan, pihaknya sudah menyiapkan skema bila ada peserta yang hasilnya reaktif. Pesantrennya memiliki satgas yang bekerja sama dengan dokter NU dan dokter BIN untuk menanganinya. "Sudah kami siapkan protokol kesehatannya. Nanti akan ditangani oleh yang berkompeten. Saya juga ingatkan untuk selalu menerapkan protokol kesehatan," tutur dia.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement