Ahad 11 Oct 2020 13:53 WIB

Hotel Khusus OTG di Bogor Segera Dinilai Satgas

Pemkot Bogor masih akan berkoordinasi dengan BNPB untuk kelanjutan rencana ini.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Fuji Pratiwi
Balaikota Bogor, Jawa Barat (ilustrasi). Pemkot Bogor tengah menyiapkan satu hotel untuk isolasi mandiri pasien Orang Tanpa Gejala (OTG) Covid-19.
Foto: ANTARA/ARIF FIRMANSYAH
Balaikota Bogor, Jawa Barat (ilustrasi). Pemkot Bogor tengah menyiapkan satu hotel untuk isolasi mandiri pasien Orang Tanpa Gejala (OTG) Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tengah menyiapkan satu hotel untuk isolasi mandiri pasien Orang Tanpa Gejala (OTG) Covid-19. Namun kelayakan hotel tersebut harus dinilai terlebih dulu oleh Satgas Nasional Covid-19.

Sekda Kota Bogor, Syarifah Sofiah mengatakan, hotel tersebut sudah diusukan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). "Di hotelnya ada 300 kamar untuk dijadikan tempat isolasi OTG," kata Syarifah mengikuti konferensi video dengan BNPB di Balai Kota Bogor, Sabtu (10/10).

Baca Juga

Syarifah mengatakan, berdasarkan arahan BNPB kelayakan hotel tersebut harus dinilai terlebih dahulu oleh Satgas Nasional Covid-19. Setelah itu, Pemkot Bogor akan berkoordinasi dengan BNPB untuk kelanjutannya.

Terkait biaya, Pemkot Bogor sudah harus menghitung pembiayaannya ke Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sebelum hotel itu digunakan. Hal itu dilakukan agar pihak hotel nantinya tidak dirugikan.

"Yang terpenting tadi disampaikan tidak merugikan hotel, karena akan dilihat dari harga minimum charge, terus nanti dibayar. Jadi ada beberapa skema dengan BPKP," ujar Syarifah.

Sementara, untuk pengawasan dan pengendalian Pemkot Bogor akan dibantu oleh TNI untuk mengawasi IPAL dan Amdal, serta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk melakukan pelatihan kepada karyawan-karyawan hotel untuk membantu tenaga medis.

"Dari BNPB pun dananya nanti ditempatkan di BPBD sehingga BPBD harus menunjuk BPK," kata Syarifah.

Secara terpisah, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Kota Bogor, Yuno Abeta Lahay mengatakan, Kota Bogor memang sudah diidentifikasi oleh BNPB karena kasus positif Covid-19 cukup tinggi, sehingga dibutuhkan sarana penampungan pasien OTG.

"Untuk pembiayaan satu hotel penampungan itu sepertinya diterima, tinggal mekanismenya aja," ujarnya.

Dia menyebutkan, satu hotel yang diusulkan berjumlah 300 kamar. Jika satu kamar diisi dua orang, maka hotel itu bisa digunakan untuk menampung 600 pasien OTG. Namun, hingga saat ini dia belum bisa mengumumkan hotel mana yang terpilih.

Pemkot Bogor tengah memperbaiki Bed Occupancy Ratio (BOR) dalam upaya menurunkan status Kota Bogor dari zona merah. Salah satunya adalah dengan menggunakan hotel sebagai tempat isolasi pasien OTG.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement