Ahad 11 Oct 2020 10:04 WIB

Kepala IMF Minta Dunia Bantu Afrika

Covid-19, jatuhnya harga komoditas, dan serangan hama menghantam ekonomi Afrika.

Rep: Lintar Satria/ Red: Fuji Pratiwi
Managing Director International Monetary Fund (IMF), Kristalina Georgieva. IMF menyerukan, negara dan organisasi internasional harus lebih banyak membantu negara-negara Afrika.
Foto: AP Photo/Jens Meyer
Managing Director International Monetary Fund (IMF), Kristalina Georgieva. IMF menyerukan, negara dan organisasi internasional harus lebih banyak membantu negara-negara Afrika.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Managing Director International Monetary Fund (IMF) Kristalina Georgieva mengatakan, negara dan organisasi internasional harus lebih banyak membantu negara-negara Afrika. Baik dalam pandemi virus corona maupun dampak ekonomi yang ditimbulkannya.

Georgieva mengatakan, rata-rata negara-negara Afrika menghabiskan 2,5 persen Produk Domestik Bruto untuk membantu masyarakatnya. Karena itu, institusi internasional seperti IMF turun tangan. Namun, dana yang diperlukan masih sangat besar. Sementara, pinjaman dari sektor swasta juga masih lemah.

Baca Juga

"Pandemi tidak akan kemana-mana hingga hilang di semua tempat. Baik negara maupun institusi harus lebih banyak membantu Afrika mengatasi tahap lanjut krisis ini," kata Georgieva, dalam konferensi pers, seperti dilansir Reuters, Sabtu (10/10).

Georgieva menambahkan, walaupun sudah ada penyesuaian anggaran yang cukup besar. Negara-negara Afrika masih butuh dana sebesar 1,2 triliun dolar AS hingga 2023. Terlebih, beberapa negara Afrika dibebani hutang yang sangat besar.

Sehingga harus memilih antara membayar utang atau memberikan layanan kesehatan dan sosial pada masyarakat. Georgieva menambahkan, komitmen kreditor internasional dan pemerintah yang memberikan kredit melalui kerja sama bilateral hanya mencakup seperempat dari yang dibutuhkan.  

Georgieva mengatakan, pinjaman dari sektor swasta juga masih terbatas. Sehingga diproyeksikan anggaran kurang sekitar 345 miliar dolar.

Pandemi yang disertai jatuhnya harga komoditas dan serangan hama belalang menghantam keras perekonomian negara-negara Afrika. Bank Dunia memprediksi hal ini mendorong sekitar 43 juta orang ke dalam jurang kemiskinan.

Sejauh ini negara-negara Afrika sudah melaporkan lebih dari satu juta kasus infeksi dan sekitar 23 ribu kasus kematian terkait virus corona. IMF mendorong negara anggotanya untuk membuat kesepakatan baru.

Sehingga dana yang digunakan untuk pinjaman lunak mencapai angka yang dibutuhkan. Maka IMF dapat memberikan pinjaman Hak Penarikan Khusus atau Special Drawing Rights (SDR) ke negara miskin. SDR adalah  mata uang pelengkap yang ditetapkan dan dikelola oleh IMF. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement