Ahad 11 Oct 2020 00:31 WIB

Sugeng: TGPF Intan Jaya Bersifat Netral

TGPF Intan Jaya akan lapor semua informasi dan data ke Menko Polhukam Mahfud MD.

Kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) melakukan pengadangan terhadap rombongan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya, Jumat (9/10). Anggota TGPF Intan Jaya, Bambang Purwoko, menjadi korban dari kejadian itu.
Foto: Dok. Penkogabwilhan III
Kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) melakukan pengadangan terhadap rombongan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya, Jumat (9/10). Anggota TGPF Intan Jaya, Bambang Purwoko, menjadi korban dari kejadian itu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya menyatakan mereka bersifat netral, bukan tim pro yustitia. Selain itu, kehadiran TGPF Intan Jaya adalah untuk melakukan investigasi terhadap sejumlah kejadian sepanjang September 2020.

"Semua informasi serta data yang diperoleh di lapangan dilaporkan langsung kepada Menko Polhukam," kata Wakil Ketua TGPF Intan Jaya Sugeng Purnomo di Jayapura, Sabtu (10/10).

Baca Juga

Menurut dia, tim yang kini berada di Intan Jaya bertugas mencari data, dengan harapan dapat bertemu dengan banyak pihak yang bisa menceritakan kekerasan atas penembakan pada September 2020. "Demikian halnya dengan tim yang kini berada di Jayapura, juga melakukan hal yang sama berupa pertemuan dengan aparat keamanan, baik Polda (Papua) dan Kodam (XVII/Cenderawasih), pemerintah, tokoh adat termasuk tokoh gereja," ujarnya.

Ia menjelaskan TGPF tidak pernah membatasi jika memang akan ada pertemuan dengan kelompok manapun. "Kami ingin bertemu semua pihak yang bisa memberikan keterangan dan penjelasan bahwa fakta itu benar-benar bisa diambil kesimpulan untuk mengungkap kebenaran serta tidak pernah membatasi," katanya.

Ia menyatakan, data yang diperoleh inilah yang selanjutnya akan disandingkan, sehingga ada kesimpulan kerja tim dan saran yang mungkin akan disusun bersama. Hanya, karena ada insiden penyerangan ini maka mereka mengevaluasi langkah-langkah kerja selanjutnya.

Sebelumnya, dalam perjalanan kembali ke Sugapa dari Distrik Hitadipa, rombongan TGPF diserang tembakan dari sisi kanan dan kiri jalan. Penyerangan dengan cara menjepit sasaran itu terjadi sekitar pukul 15.40 WIT di Kampung Mamba Bawah, sekitar lima kilometer dari ibu kota Kabupaten Intan Jaya, Sugapa.

Akibat penyerangan itu, salah seorang dari rombongan TGPF, Bambang Purwoko, terluka tembak di kaki kiri. Korban merupakan dosen FISIPOL Universitas Gajah Mada yang memiliki pengalaman melakukan penelitian di wilayah Papua dan Papua Barat.

Korban lainnya, Sersan Satu FaisalAkbar, anggota Waltus Pos Koramil Persiapan Hitadipa, luka tembak di pinggul kiri. Ia semula anggota organik Kodim 1304/Gorontalo yang kemudian tergabung dalam Satuan Tugas Apter Hitadipa.

Pada pukul 07.00 WIT Sabtu (10/10), korban-korban yang terluka dievakusi memakai helikopter EC 725 Caracal TNI AU dari Sugapa, Intan Jaya, ke Timika. Dari sana mereka diberangkatkan ke Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, dengan rute Timika-Makassar-Jakarta memakai Boeing B-737-400 TNI AU.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement