Sabtu 10 Oct 2020 08:42 WIB

Dishub: Kerugian Sepeda Sewa yang Rusak Capai Rp 342 Juta

Untuk perbaikan dan pemulihannya, Dishub akan koordinasi dengan perusahaan sepeda.

Kondisi Halte Transjakarta yang rusak pasca aksi tolak pengesahan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja pada Kamis (8/10) malam yang berujung ricuh di Jakarta.
Foto: Thoudy Badai/Republika
Kondisi Halte Transjakarta yang rusak pasca aksi tolak pengesahan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja pada Kamis (8/10) malam yang berujung ricuh di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menyebut kerugian dari fasilitas 'bikesharing" atau penyewaan sepeda yang rusak akibat aksi massa berujung ricuh menolakUndang-undang Cipta Kerja pada Kamis (8/10) mencapai Rp 342,5 juta. Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan data tersebut merupakan hasil rekap per 9 Oktober 2020, pukul 13.15 WIB terhadap kerusakan fasilitas yang dimiliki Pemprov DKI.

"Kerusakan sepeda sewa atau bike sharing, dibakar 128 unit, dirusak 45 unit. Perkiraan Jumlah kerugian sebesar Rp 342,5 juta," kata Syafrin saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.

Untuk perbaikan dan pemulihannya, Syafrin menyebut pihak Dishub DKI akan melakukan koordinasi dengan perusahaan pengadaan sepeda sewa tersebut, karena pihak penanggung kerugian berasal dari perusahaan itu.

"Untuk penggantian sepedanya akan kami koordinasikan dengan perusahaannya," ucap dia.

Diinformasikan, saat ini terdapat 25 halte Transjakarta yang dibakar dan dirusak massa tak dikenal, sekitar sepuluh pos polisi dibakar, Gedung Kementerian ESDM mengalami kerusakan dan beberapa jalan ditutup, imbas dari demonstrasi memprotes Undang-undang Cipta Kerja pada Kamis (8/10).

Massa yang terdiri dari mahasiswa dan siswa sekolah atas, dikabarkan bentrok dengan aparat kepolisian di sekitar Museum Gajah Jalan Medan Merdeka Barat dan Harmoni, Jakarta Barat. Massa yang ada di Museum Gajah, berhasil dipukul mundur, bentrok lagi di Bundaran Patung Arjuna Widjaja, bahkan satu pos polisi di kawasan itu dibakar massa.

Massa kembali dipukul mundur ke arah Medan Merdeka Selatan, namun tak lama massa kembali dipukul mundur ke arah Stasiun Gambir, namun berhasil ditahan oleh barikade yang dijejerkan oleh massa di depan Istana Wakil Presiden.

Saat massa kembali maju ke arah patung Arjuna Widjaja, terjadi insiden pelemparan batu ke Gedung Balai Kota Jakarta, sedikitnya tiga unit kendaraan mobil menjadi korban pelemparan.

Dari pantauan di lokasi saat itu, banyak demonstran yang dievakuasi oleh mobil ambulans karena terpapar gas air mata yang ditembakkan aparat, bahkan satu mobil diisi beberapa orang. Sementara sisanya dievakuasi menggunakan sepeda motor.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement