Sabtu 10 Oct 2020 01:06 WIB

Jika Serie A Dihentikan Lagi, Dampaknya Lebih Buruk

Wacana penghentian sementara Serie A kembali mencuat.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Agung Sasongko
Ekspresi kebahagiaan tim Genoa setelah memastikan bertahan di Serie A.
Foto: EPA-EFE/SIMONE ARVEDA
Ekspresi kebahagiaan tim Genoa setelah memastikan bertahan di Serie A.

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Mantan presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) Carlo Tavecchio menyebut, penundaan Serie A untuk kedua kalinya akan membuat situasi kian buruk. Wacana penghentian sementara Serie A kembali mencuat setelah adanya 26 pemain yang positif. Genoa punya paling banyak kasus dengan 17 pemainnya positif. Sementara ada empat pemain Inter juga kena virus corona.

Sementara Napoli, masih menunggu keputusan komisi disiplin, setelah menolak bertanding lawan Juventus. Tapi itu karena otoritas kesehatan Naples melarang Napoli melakukan perjalanan ke Turin karena peningkatan kasus di wilayah tersebut. Sikap itu membuat skuat asuhan Gennaro Gattuso terancam kalah WO 3-0 dan berpotensi pengurangan satu poin.

Baca Juga

Tavecchio, yang empat tahun jadi presiden FIGC antara 2014 dan 2018, mengatakan menghentikan sepak bola Italia untuk memperlambat penyebaran virus akan memberikan dampak yang merusak. Sebab, ia menilai sudah ada protokol yang disetujui semua otoritas dan itu bisa diterapkan untuk beberapa situasi berbeda.

''Jika Serie A dihentikan lagi, itu akan lebih buruk dibandingkan kebaikannya untuk olahraga di negara ini,'' kata Tavecchio, dikutip dari Goal, Jumat (9/10).

Apalagi, sejauh ini sudah ada kesepakatan di antara klub kalau mereka akan melanjutkan pertandingan di tengah pandemi. Meskipun skuat klub berkurang  karena ada pemain yang positif Covid-19. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement