Jumat 09 Oct 2020 22:40 WIB

Lansia Binaan Rumah Zakat Manfaatkan Limbah Jadi Pupuk Cair

Harapannya bisa turut berkontribusi mengatasi permasalahan sampah di Kota Kendari.

Memberdayakan ibu-ibu dan para lansia tidak hanya sekadar menginisiasi Kebun Gizi Lansia saja, tapi mengubah limbah jadi pupuk cair.
Foto: Rumah Zakat
Memberdayakan ibu-ibu dan para lansia tidak hanya sekadar menginisiasi Kebun Gizi Lansia saja, tapi mengubah limbah jadi pupuk cair.

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Memberdayakan ibu-ibu dan para lansia tidak hanya sekadar menginisiasi Kebun Gizi Lansia saja. Tetapi terus melakukan pembinaan dan edukasi agar pengetahuan, keterampilan tentang aktivitas berkebun terus bisa diupdate dan diupgrade. Rumah Zakat memberikan perhatian yang besar terkait aktivitas pembinaan anggota kebun gizi lansia.

Karena proses pembinaan akan sangat menentukan keberhasilan program, sekaligus menjaga keistiqomahan para anggota sehingga program akan terus berjalan secara berkelanjutan. Program pembinaan yang dilakukan oleh Rumah Zakat pada Program Kebun Gizi Lansia terbagi ke dalam beberapa model. Salah satunya dengan mengadakan berbagai pelatihan untuk meningkatkan skill anggota Kebun Gizi Lansia.

Baca Juga

Bertempat di Kebun Gizi Lansia Tepule, Rumah Zakat bekerjasama dengan BPTP Provinsi Sulawesi Utara, mengadakan pelatihan pembuatan pupuk cair dengan memanfaatkan limbah rumah tangga. Menggunakan limbah Air Leri atau air cucian beras, para lansia diajak untuk membuat pupuk cair dengan bantuan EM4.

Dengan adanya pelatihan pembuatan pupuk cair ini, ibu-ibu dan para lansia diharapkan bisa mengatasi kelangkaan pupuk organik dengan memanfaatkan limbah rumah tangga. Dan Ke depan, Rumah Zakat akan mengajak ibu-ibu dan para lansia untuk mengolah sampah rumah tangga menjadi barang yang bernilai ekonomi salah satunya pupuk organik.

Selain itu, upaya Kebun Gizi Lansia binaan Rumah Zakat untuk mengolah sampah juga diintegrasikan dengan aktivitas pertanian, harapannya bisa turut berkontribusi mengatasi permasalahan sampah di Kota Kendari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement