Jumat 09 Oct 2020 19:43 WIB

Rektor akan Koordinasi dengan BEM Soal Tracing

Upaya tracing penting mengingat demonstrasi sangat minim protokol kesehatan

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Gita Amanda
Sejumlah pendemo berlari menjauhi gedung DPRD, setelah aparat berupaya membubarkan massa demonstran.
Foto: ANTARA/FB Anggoro
Sejumlah pendemo berlari menjauhi gedung DPRD, setelah aparat berupaya membubarkan massa demonstran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Forum Rektor Indonesia (FRI), Arif Satria mengatakan kampusnya akan segera berkoordinasi dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) terkait potensi penularan Covid-19 selama aksi demonstrasi menolak UU Cipta Kerja. Menurutnya, upaya tracing menjadi sangat penting mengingat kegiatan demonstrasi sangat minim protokol kesehatan.

"Kita akan segera koordinasi dengan BEM tentang hal tersebut. Kita merencanakan. Ini penting untuk pencegahan dan pengendalian penularan," kata Arif, saat dihubungi Republika, Jumat (9/10).

Baca Juga

Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) ini menjelaskan, dirinya juga akan berkoordinasi dengan rektor-rektor lain terkait hal ini. Walaupun begitu, menurutnya kebijakan tiap kampus akan berbeda terkait upaya tracing terhadap mahasiswa yang mengikuti demonstrasi.

"Nanti akan saya sampaikan ke para rektor lainnya juga, meski kebijakan ada di masing-masing perguruan tinggi," kata dia lagi.

Respons keras masyarakat terkait UU Cipta Kerja memunculkan aksi demonstrasi yang mayoritas diikuti oleh buruh dan mahasiswa. Aksi ini dilakukan di berbagai daerah di Indonesia dan mencapai puncaknya pada Kamis (8/10).

Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Se-Indonesia menyatakan pihaknya menolak keras UU Cipta Kerja tersebut. "Kita sepakat menolak dan mengusahakan alternatif lain seperti judicial review dan mendesak Presiden untuk mengeluarkan Perppu," tulis Koordinator Pusat BEM SI, Remy Hastian dalam keterangannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement