Jumat 09 Oct 2020 11:06 WIB

Kali Angke: Kuburan 10 Ribu Orang Cina di Geger Pecinan

Mayat 10 Ribu orang Cina yang dibantai VOC karena memberontak dibuang ke Kali Angke.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Karta Raharja Ucu
Rumah-rumah orang Cina di dekat Kali Besar, dibakar. Pembantaian 10 ribu etnis Tionghoa pada 9 Oktober 1740 menjadi salah satu tragedi memiliku di Batavia.
Foto:

Akhir Pembantaian Orang Cina 1740 di Batavia

Tanggal 2 Desember 1740 permohonan Valckenir untuk pensiun dari jabatannya dikabulkan oleh Heeren Zeventien atau 17 Tuan sebagai dewan tertinggi perdagangan di Amsterdam. Dia diberhentikan dan balik ke Belanda. Namun, di perjalanan, saat di Tanjung Harapan Baik, Afrika Selatan dia ditangkap dan dikembalikan ke Hindia Belanda atas perintah 17 Tuan.

Dia ditahan di Benteng Robijn di Kasteel pada 2 November 1742. Sesudah itu, berulang kali di depan sidang pengadilan, dia dimintai pertanggungjawabannya atas kejadian Pembantaian Etnis Cina.

“Valckenier berkali-kali menyangkal sebagai aktor intelektual huru-hara tersebut. Dia justru menuduh Van Imhoff sebagai aktor intelektualnya,” kata dia.

Akhirnya Valckenier dipenjara dan meninggal tanggal 20 Juni 1751 tanpa penghormatan. Sementara Van Imhoff 6 Desember 1740 dituduh oleh Valckenier, akhirnya ditahan secara militer dan dipulangkan ke Belanda untuk diadili. Van Imhoff melakukan pembelaan di depan Tuan-tuan ke-17 pada tanggal 21 November 1741. Oleh 17 Tuan, kemudian dia malah diangkat sebagai Gubernur Jenderal pada tanggal 13 Desember 1741.

Dengan kapal, ia kembali ke Indonesia 27 Oktober 1742 dan sampai di Batavia tanggal 26 Mei 1743. Ia diangkat menjadi Kapten Infanteri Nederland-Indie tangga 22 Maret 1748 dan meninggal dunia pada tanggal 1 November 1750. Jasadnya dikebumikan di Nieuwe Hollandsche Kerk yang sekarang adalah Museum Wayang Jakarta pada 5 November 1750. Batu nisannya tetap dipertahankan berada di gereja tersebut sampai sekarang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement