Jumat 09 Oct 2020 09:54 WIB

Rupiah Menguat Seiring Pembahasan Stimulus Fiskal AS

Pembicaraan stimulus fiskal AS membayangi pergerakan aset berisiko di pasar keuangan.

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat (9/10) pagi bergerak menguat seiring pembahasan terkait stimulus fiskal lanjutan oleh pemerintah Amerika Serikat.
Foto: Antara/Reno Esnir
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat (9/10) pagi bergerak menguat seiring pembahasan terkait stimulus fiskal lanjutan oleh pemerintah Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat (9/10) pagi bergerak menguat seiring pembahasan terkait stimulus fiskal lanjutan oleh pemerintah Amerika Serikat (AS). Pada pukul 9.18 WIB, rupiah menguat 35 poin atau 0,24 persen menjadi Rp 14.675 per dolar AS dari sebelumnya Rp 14.710 per dolar AS.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, pagi ini sentimen positif dari pembicaraan stimulus fiskal AS masih membayangi pergerakan aset berisiko di pasar keuangan.

Baca Juga

"Dolar AS terlihat melemah dengan sentimen positif ini. Nilai tukar regional juga terlihat menguat terhadap dolar AS," ujar Ariston.

Ariston menuturkan, stimulus AS diekspektasikan bisa membantu pemulihan ekonomi Negeri Paman Sam di tengah pandemi.

Rupiah pun berpotensi menguat terhadap dolar AS dengan isu eksternal tersebut. "Dari dalam negeri, pasar masih mewaspadai demo yang kisruh yang bisa menahan penguatan nilai tukar rupiah," kata Ariston.

Ariston memperkirakan hari ini rupiah bergerak di kisaran Rp 14.650 per dolar AS hingga Rp 14.800 per dolar AS.

Pada Kamis (8/10), rupiah ditutup stagnan di level Rp 14.710 per dolar AS, sama seperti hari sebelumnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement