Kamis 08 Oct 2020 22:50 WIB

KRL Yogyakarta-Klaten akan Diuji Coba 10 November

KRL dipersiapkan untuk rute Yogyakarta hingga Solobalapan

Red: Nur Aini
Petugas memasang kabel jaringan jalur KRL di Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta, Kamis (23/7). Jalur kereta listrik yang menelan anggaran mencapai Rp 36 miliar ini diprediksi bisa selesai lebih cepat. Saat ini tahapan yang dikerjakan yakni pengerjaan jalur listrik aliran atas (LAA). Imbas pandemi Covid-19, membuat pengerjaan konstruksi lebih cepat karena pembatasan operasional kereta jarak jauh.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Petugas memasang kabel jaringan jalur KRL di Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta, Kamis (23/7). Jalur kereta listrik yang menelan anggaran mencapai Rp 36 miliar ini diprediksi bisa selesai lebih cepat. Saat ini tahapan yang dikerjakan yakni pengerjaan jalur listrik aliran atas (LAA). Imbas pandemi Covid-19, membuat pengerjaan konstruksi lebih cepat karena pembatasan operasional kereta jarak jauh.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menyatakan kereta rel listrik (KRL) rute Yogyakarta-Klaten akan diujicobakan pada 10 November 2020.

"Uji coba Yogyakarta-Klaten dulu, kalau sudah siap full dari Yogyakarta ke Solobalapan," kata Direktur Operasi dan Pemasaran KCI Wawan Ariyanto di Solo, Jateng, Kamis (8/10).

Baca Juga

Ia mengatakan untuk rute KRL Klaten-Solo sebetulnya secara fisik sudah tersambung, termasuk tiang pancangnya. Meski demikian, ada beberapa yang belum dilengkapi salah satunya sambungan listrik.

"Karena dari PTPLN kan yang terlibat banyak, bukan hanya dari satu area. Meski demikian, harapannya bisa segera diselesaikan dalam waktu dekat," katanya.

Pihaknya berharap dengan penyelesaian tersebut nantinya rute KRL Yogyakarta-Solo bisa mulai dioperasionalkan pada awal tahun depan.

"Untuk kapasitas KRL ini 200 penumpang, rencananya setiap rangkaian ada empat gerbong. Untuk rangkaian baru ini dari PT Inka," katanya.

Wawan mengatakan rencananya akan ada 10 KA dengan masing-masing terdiri dari empat gerbong tersebut. Meski demikian, pihaknya akan melihat berbagai kemungkinan yang terjadi termasuk permintaan masyarakat.

"Kalau kebutuhan masyarakat tinggi bisa jadi kami gandeng delapan gerbong sekali tarik. Untuk setiap harinya kami persiapkan 10 perjalanan PP," katanya.

Sementara itu, terkait dengan waktu tempuh KRL, dikatakannya, sama dengan kereta api eksisting yang selama ini melayani rute Solo-Yogyakarta, yaitu KA Prambanan Ekspres (Prameks). Ia mengatakan untuk KA Prameks waktu tempuh dari Yogyakarta ke Solo selama 82 menit.

"Bedanya kalau KRL akan berhenti di setiap stasiun, sedangkan yang eksisting kan selama ini hanya berhenti di stasiun-stasiun tertentu," kata Wawan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement