Jumat 09 Oct 2020 00:21 WIB

Mensos Pastikan Penyaluran Bansos Tahap VII, Lancar

BTS untuk mengurangi beban dan meningkat daya beli masyarakat akibat pandemi.

Rep: Amri Amrullah / Red: Agus Yulianto
Menteri Sosial Juliari Batubara (kiri) bersama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (tengah) menyaksikan warga menggunakan Kartu Keluarga Sejahtera saat berbelanja kebutuhan pokok di sela-sela peluncuran bantuan sosial beras bagi Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM PKH) di Surabaya, Jawa TImur, Rabu (7/10/2020). Bantuan sosial beras untuk 10 juta KPM PKH tersebut diharapkan dapat mengurangi beban pengeluaran KPM PKH melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan beras selama pandemi COVID-19.
Foto: Antara/Zabur Karuru
Menteri Sosial Juliari Batubara (kiri) bersama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (tengah) menyaksikan warga menggunakan Kartu Keluarga Sejahtera saat berbelanja kebutuhan pokok di sela-sela peluncuran bantuan sosial beras bagi Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM PKH) di Surabaya, Jawa TImur, Rabu (7/10/2020). Bantuan sosial beras untuk 10 juta KPM PKH tersebut diharapkan dapat mengurangi beban pengeluaran KPM PKH melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan beras selama pandemi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Juliari P Batubara menyaksikan pencairan Bantuan Sosial Tunai (BST) Tahap VII dan distribusi Bantuan Sosial Beras (BSB) di Kota Pahlawan, Surabaya. Dalam kesempatan tersebut, Mensos memastikan BST tahap VII berjalan lancar.

Di hadapan Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Mensos Juliari menyampaikan salam  Presiden Joko Widodo kepada masyarakat Kota Pahlawan. "Saya hadir ke berbagai kota di tanah air,  termasuk Surabaya, untuk memastikan  bahwa negara hadir di tengah pandemi,"  katanya dalam keterangan pers, Kamis (8/10).

Hadir dalam kesempatan tersebut Wali Kota Surabaya Tri Risma Harini dan Dirut PT Pos Faizal R. Djoemadi. Sasaran penerima BST di Kota Surabaya sebanyak 225.255  KPM dengan  nilai total Rp 67.576.500.000.

Adapun penerima BST di Provinsi Jawa Timur untuk penyaluran sampai bulan Oktober 2020 sebanyak 1.407.701 KPM dengan nilai Rp 422.310.300.000. Penyaluran dilakukan baik melalui  PT Pos maupun Bank Himbara.

Alokasi beras yang disalurkan di Provinsi Jawa Timur sebanyak 77.826.825 kg untuk 1.729.485 KPM PKH. Realisasi penyaluran beras dari gudang Bulog saat ini mencapai 47 persen atau sebanyak 36.959.295 kg dan berdasarkan data transporter, bansos beras yang sudah didistribusikan ke KPM PKH sebanyak 29.902.290 kg (80.91 persen).

Selain BST,  BSB, dan bansos lain dari Kemensos,  pemerintah juga meluncurkan berbagai jenis bansos. "Misalnya BLT Dana Desa, Kartu Pra Kerja, kemudian dari pemerintah provinsi, kabupaten dan kota juga menyiapkan bansos. Cukup banyak. Bapak Presiden berharap, dengan berbagai bantuan tersebut dapat membantu masyarakat," katanya. 

BST merupakan bantuan sosial dari Kemensos yang diluncurkan khusus untuk masyarakat terdampak pandemi COVID-19. Tujuannya untuk mengurangi beban dan meningkat daya beli masyarakat akibat pandemi.

"Dengan bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban  hidup  bagi mereka yang kehilangan pekerjaan atau dirumahkan karena tempat kerjanya tidak beroperasi," kata Mensos Jualiari.

Dia juga menyatakan, sejak Juli lalu, BST sudah memasuki Gelombang II. Indeksnya ditetapkan sebesar Rp 300 ribu/KPM/bulan selama enam bulan, atau sampai Desember 2020.

"Ini merupakan tambahan ya. Karena pada Gelombang I sudah pernah kami salurkan.  Penambahan periode penyaluran pada Gelombang II ini didasarkan pada pertimbangan,  bahwa dampak pandemi masih dirasakan masyarakat, " katanya. 

Penerima BST ditetapkan sebanyak 9 juta KPM yang berdomisili di luar Jakarta dan Bodetabek. Mereka adalah masyarakat terdampak pandemi yang datanya diverifikasi dan validasi oleh pemerintah daerah. Data KPM BST ini kemudian dikirimkan ke Kemensos untuk disaring kembali sebelum akhirnya bansos disalurkan.

Dari Kantor Pos Pusat Surabaya,  Mensos Juliari dan rombongan menuju Kantor Kecamatan Gayungan, Jl. Mesjid Agung Tim. No.2, Gayungan, Kota Surabaya dalam rangka peluncuran BSB.

Adapun BSB merupakan bansos terbaru dari Kemensos yang baru diluncurkan pada bulan September klau. Target atau penerima adalah KPM PKH sebanyak 9 juta keluarga. Besarnya ditetapkan sebesar 15 kg/KPM/bulan selama 3 bulan.

"Dengan BSB diharapkan bisa. membantu kebutuhan pokok KPM. Masyarakat mendapatkan beras premium dari Bulog," katanya. 

Tak lupa Mensos berpesan kepada KPM untuk memanfaatkan sebaik-baiknya bantuan yang sudah didapatkan.  Mensos Ari juga menyampaikan terima kasih kepada mitra Kemensos yakni PT Pos yang menyalurkan BST dan Perum Bulog yang mendistribusikan beras.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement