Kamis 08 Oct 2020 18:58 WIB

BPBD Tasik Siapkan Tenda Darurat untuk Pasien Keracunan

Ruangan sekolah yang digunakan untuk merawat pasien keracunan massal hampir penuh.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Yudha Manggala P Putra
Puluhan orang dirawat di ruangan sekolah di dekat Puskesmas Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Kamis (8/10). Dilaporkan, ratusan orang mengalami gejala muntah dan diare diduga akibat keracunan.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Puluhan orang dirawat di ruangan sekolah di dekat Puskesmas Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Kamis (8/10). Dilaporkan, ratusan orang mengalami gejala muntah dan diare diduga akibat keracunan.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya akan mendirikan tenda pengungsian di halaman SDN Puspasari, Kecamatan Mangkubumi, untuk menampung pasien keracunan massal. Sebab, ruangan sekolah yang digunakan untuk merawat pasien hampir penuh.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Tasikmalaya Ucu Anwar mengatakan, saat ini para pasien keracunan massal di Kecamatan Mangkubumi dirawat ruang kelas SDN Puspasari lantaran ruangan di puskesmas sudah penuh. Sebanyak enam ruangan kelas sudah hampir terisi penuh.

Baca Juga

"Tenda itu untuk menambah daya tampung. Karena ruang kelas sudah terisi penuh. Kalau pasien terus berdatangan, siap di tenda pengungsi," kata dia, Kamis (8/10) malam.

Ia menambahkan, BPBD juga telah mengimkan bantuan berupa 45 unit pelbet ke SDN Puspasari untuk tempat tidur pasien. Rencananya, pihaknya akan kembali menambah pelbet sebanyak 40 unit.

Berdasarkan pantauan Republika, puluhan korban keracunan massal di Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, masih menjalani perawatan di ruang kelas gedung SDN Puspasari. Para pasien itu sengaja ditempatkan di sekolah karena tak tersedia ruangan di Puskesmas Mangkubumi.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Titie Purwaningsari mengatakan, pihaknya telah melakukan penanganan dengan cepat. Sejumlah tenaga kesehatan dari berbagai pihak juga telah didatangkan untuk diperbantukan menangani pasien.

"Kita masih menunggu dari Dinsos untuk suplai makanan," kata dia.

Titie menargetkan, penanganan kepada pasien keracunan itu dapat diselesaikan hingga malam hari. Sebab, jika pasien harus menginap, kondisi ruangan yang ada tak memadai. Dikhawatirkan, jika korban meningap di ruangan sekolah akan menimbulkan penyakit baru. Apalagi, saat ini cuaca di Tasikmalaya sedang tidak menentu.

Berdasarkan pantauan Republika, masih terdapat puluhan pasien yang dirawat di ruangan kelas SDN Puspasari, yang letaknya di samping Puskesmas Mangkubumi. Pasien ditempatkan di atas pelbet ruang kelas itu bersama pasien keracunan lainnya.

Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat, terdapat total 126 pasien keracunan hingga Kamis sore. Sejumlah pasien telah diperbolehkan pulang, empat orang dirujuk ke RSUD dr Soekardjo, dan sisanya masih dirawat di ruang kelas SDN Puspasari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement