Kamis 08 Oct 2020 12:26 WIB

Bank Mandiri Catat Transaksi Digital Naik 20 Persen

Kontribusi transaksi digital melalui Mandiri Cash Management capai Rp 5.800 triliun.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
Kontribusi transaksi digital melalui Mandiri Cash Management (MCM) pada Agustus 2020 sebesar 67 juta transaksi senilai Rp 5.800 triliun atau tumbuh 20 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Foto: Bank Mandiri
Kontribusi transaksi digital melalui Mandiri Cash Management (MCM) pada Agustus 2020 sebesar 67 juta transaksi senilai Rp 5.800 triliun atau tumbuh 20 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memberikan layanan transaction banking berbasis digital untuk mendorong tata kelola keuangan. Layanan ini dimulai dari kebutuhan cash management, aktivitas perdagangan serta solusi transaksional spesifik berbasis komunitas/ekosistem seperti sektor kesehatan, pendidikan dan pelabuhan. 

Direktur Treasury, International Banking & SAM Darmawan Junaidi mengatakan saat ini tantangan bagi para corporate treasurer dapat mengoptimalkan likuiditas melalui konsep tata kelola keuangan yang praktis, tepat dan prudent, sehingga menunjang seluruh aspek kinerja bisnis atau perusahaan secara umum. Di sinilah peran layanan Bank Mandiri untuk mendorong rencana pencapaian pelaku industri melalui solusi transaction banking berbasis digital yang tepat guna, scalable, dan reliable.

Baca Juga

“Kontribusi transaksi digital melalui Mandiri Cash Management (MCM) pada Agustus 2020 sebesar 67 juta transaksi senilai Rp 5.800 triliun atau tumbuh 20 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Ini membuktikan peran aktif Bank Mandiri semakin dibutuhkan untuk menumbuhkan aktivitas transaksi keuangan nasional di tengah pandemi,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (8/10).

Untuk layanan perdagangan, menurut Darmawan, solusi Mandiri Global Trade (MGT) akan menjadi pilihan utama dalam upaya simplifikasi dan percepatan proses inisiasi aktivitas transaksi perdagangan dan bank garansi secara online, sehingga lebih menguntungkan bagi para pelaku bisnis. Adapun beberapa solusi digital juga disediakan Bank Mandiri secara spesifik bagi nasabah yang bergerak industri sektoral seperti jasa kesehatan, pendidikan, serta pelabuhan, dengan tujuan mempermudah, mempercepat dan transparansi transaksi antar entitas dalam suatu ekosistem.

 

“Di sisi pengelolaan likuiditas, Mandiri Smart Account dihadirkan sejalan dengan trend sentralisasi dan simplifikasi rekening berbasis virtual account, serta memberikan pengalaman pengelolaan rekening virtual secara online digital layaknya cabang bank,” ucapnya.

Sementara Senior Vice President Transaction Banking Wholesale Bank Mandiri Tri Nugroho menambahkan inovasi digital layanan transaction banking merupakan bentuk percepatan dan pemulihan ekonomi di tengah pandemi, melalui peningkatan kemudahan dan keluasan akses transaksi keuangan bagi seluruh pelaku bisnis nasional.

“Selain kemudahan solusi digital, stimulus program yang kami dorong adalah Dana Talangan Pebisnis. Melalui layanan ini, nasabah bisa mendapat pinjaman dalam rangka kebutuhan likuiditas jangka pendek berupa dana talangan dari Bank Mandiri hingga Rp 500 juta. Fitur ini bisa dinikmati nasabah pemilik tabungan bisnis atau giro yang telah aktif bertransaksi Bank Mandiri minimal 1 tahun dengan proses cepat dan tanpa agunan,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement