Kamis 08 Oct 2020 04:37 WIB

5 Hektare Sawah Siap Panen Terendam Banjir di Gayo Lues Aceh

BPBD setempat melakukan peninjauan ke lokasi banjir sekaligus mendata dampak kerugian

5 Hektare Sawah Siap Panen Terendam Banjir di Gayo Lues Aceh (ilustrasi).
Foto: ANTARA/RAHMAD
5 Hektare Sawah Siap Panen Terendam Banjir di Gayo Lues Aceh (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDA ACEH -- Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyatakan, sekitar lima hektare sawah yang siap panen terendam banjir akibat meluapnya Sungai Aih Jahul di Kampung (Desa) Leme, Kecamatan Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues, Aceh.

"Cuaca ekstrem berupa hujan deras yang melanda Gayo Lues berakibat meluapnya Sungai Aih Jahul di Kampung Leme, Ahad (4/10) pukul 23.00 WIB," kata Kepala Pelaksana BPBA, Sunawardi di Banda Aceh, Rabu (8/10).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gayo Luesturun ke lokasi banjir pada hari Selasa (6/10) karena baru mendapat laporan dari Pemerintahan Kampung Leme.

BPBD setempat melakukan peninjauan ke lokasi banjir sekaligus mendata dampak kerugian material ditimbulkan. Di antaranya kerusakan lahan persawahan dengan jenis tanaman padi.

"Sejumlah petani yang memiliki petak sawah ini mengalami kerugian, dan terancam gagal panen akibat banjir sempat menutupi tanaman padi mereka," ujar dia.

Ia memastikan, tidak terdapat korban jiwa maupunkorban yang mengungsi dan korban terdampak dalam bencana banjir tersebut.

"Kalau korban, tidak ada dan ketinggian air di lahan persawahan pun sudah surut," kata Sunawardi.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Aceh mengeluarkan peringatan dini cuaca di Provinsi Aceh yang terus diperbarui hari ini hingga pukul 21.00 WIB.

"Masih berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang di Aceh Timur, Langsa, Bener Meriah, Aceh Utara dan sekitarnya," kata prakirawan.

Kondisi ini dapat meluas ke Aceh Tengah, Gayo Lues, Aceh Tenggara, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, dan sekitarnya. "Diperkirakan masih berlangsung hingga pukul 24.00 WIB," tutur prakirawan BMKG Aceh.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement